Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memuji Ole Solskjaer, Bersimpati pada Sarri (Usai Kemenangan MU atas Chelsea di Piala FA)

19 Februari 2019   14:12 Diperbarui: 19 Februari 2019   14:50 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ole Solskjaer membawa MU mengalahkan Chelsea di London di Piala FA dini hari tadi/Foto: Twitter Man.utd

Membandingkan nama Maurizio Sarri dengan Ole Gunnar Solskjaer dalam hal karier kepelatihan di sepak bola, kita bak membicarakan seorang senior dengan pengalaman segudang melawan anak muda cerdas yang belum lama masuk 'belantara' kepelatihan. 

Ya, ketika Sarri (60 tahun) mulai menggeluti dunia kepelatihan pada tahun 1990 di usia 31 tahun dengan melatih tim kecil, USD Sita, Ole Gunnar Solskjaer baru berusia 17 tahun. Dia baru merintis karier sepak bola profesionalnya di klub kecil di Norwegia, Clausenengen.

Tetapi memang, karier kepelatihan Sarri tidak terlalu wow. Mantan banker ini sekadar menangani klub-klub kecil di divisi bawah. Baru di tahun 2014, namanya mulai dikenal luas oleh publik ketika membawa Empoli promosi ke Serie A Italia. Terlebih ketika menjadi pelatih terbaik Serie A Liga Italia musim 2016/17 saat melatih Napoli.

Sementara Solskjaer, selepas pensiun sebagai pemain di tahun 2007, pada  tahun 2014 itu, dia mulai mantap merintis karier pelatih setelah sebelumnya menangani tim reserves Manchester United pada 2008-11 dan Molde di tahun 2011-14. Molde merupakan mantan klubnya semasa menjadi pemain sebelum melejit di Manchester United (1996-2007).

Secara pengalaman melatih, Solskjaer layak disebut angkatan jauh di bawah Sarri. Namun, di lapangan, ketika dua pelatih bertemu, senioritas itu terkadang bermakna hambar. Sebab, sang junior yang baru "bau kencur" dalam ilmu kepelatihan, bisa saja mempermalukan senior. 

Gambaran seperti itulah yang terjadi di Stadion Stamford Bridge, Senin (18/2) malam waktu London atau Selasa (19/2) dini hari tadi ketika Chelsea yang dilatih Sarri, dipermalukan Manchester United (MU) yang dilatih Solskjaer.

Bertemu di babak 16 besar Piala FA yang merupakan ulangan final Piala FA tahun lalu, MU menang 2-0 atas Chelsea lewat gol Ander Herrera dan Paul Pogba. Kemenangan yang menjadi pembalasan MU atas kekalahan di final tahun lalu ini membawa Tim Setan Merah lolos ke perempat final.

Pujian layak diberikan kepada Solskjaer. Tahu timnya tengah disorot setelah kekalahan pahit dari Paris Saint Germain di leg pertama babak 16 besar Liga Champions (12/2), Solskjaer mampu melakukan apa yang diinginkan oleh fans MU di penjuru dunia: bangkit sesegera mungkin.

Ya, kemenangan atas Chelsea membuktikan bahwa Ole mampu membuat MU cepat move on selepas kekalahan di Liga Champions. Meski tanpa Anthony Martial dan Jesse Lingard yang cedera, Ole mampu membuat MU tetap ganas di kandang Chelsea.

"Kami mendapatkan banyak kritikan setelah kekalahan dari PSG. Malam ini, semua pemain tampil luar biasa. Ini hasil yang lebih dari penting," ujar Solskjaer dikutip dari bbc.com.

Kemenangan ini juga menjadi bukti "kemenangan strategi" Solskjaer melawan Sarri. Skema 4-3-1-2 yang diusung Ole dengan menempatkan Juan Mata sebagai "penyerang lubang" di belakang Marcus Rashford-Romelu Lukaku yang sejatinya "skema darurat" menyusul cederanya Lingaard dan Martial, terbukti mampu mengungguli skema menyerang 4-3-3 Sarri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun