Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ayo Fitri, Selangkah Lagi Juara!

13 Januari 2019   07:17 Diperbarui: 13 Januari 2019   11:46 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitriani tampil di final Thailand Masters 2019/Foto: idntimes.com

"Di game kedua dan ketiga, stamina lawan mulai kendor dan pukulannya tidak akurat lagi, jadi Fitri punya banyak kesempatan untuk menyerang dan mematikan lawan,"ujar Minarti.

Ini merupakan untuk kali pertama dalam kariernya, pebulutangkis berusia 20 tahun kelahiran Garut ini berhasil tampil di final BWF World Tour. Bahkan, ini yang pertama bagi tunggal putri Indonesia sejak nama BWF World Tour dipakai pada tahun lalu, menggantikan nama Super Series/Premier.

Di final yang akan digelar Minggu (13/1/2018) mulai siang nanti, Fitri yang tidak masuk dalam daftar pemain unggulan, akan menghadapi pemain tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan. 

Unggulan 8 yang juga merupakan juara Thailand Masters 2017 ini lolos ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya, Pornpawee Chochuwong yang merupakan unggulan 6 lewat kemenangan telak, 21-10, 21-4 di semifinal.

Busanan, lawan Fitriani di final/Foto: BWF
Busanan, lawan Fitriani di final/Foto: BWF
Minarti Timur menyebut Busanan bermain bagus sejak awal turnamen. Salah satu lawan yang dia kalahkan adalah pemain Indonesia, Ruselli Hartawan di putaran kedua. Minarti menyebut Fitri harus bermain berani melawan Busanan yang merupakan tipikal pemain agresif menyerang.

"Fitri mesti berani dulu, terapkan reli-reli balik serang. Fitri harus siap capek dan lebih nekad dengan berusaha mengembalikan bola-bola sulit dari lawan, yang penting main rapi dulu," ungkap salah satu pemain legenda ganda campuran Indonesia ini.

Busanan merupakan satu dari trio tunggal putri top Thailand selain Ratchanok Intanon dan Nitchaon Jindapol. Tapi, Fitri punya peluang menang. Faktanya, Fitri berhasil mengalahkan Jindapol, unggulan pertama dan juga juara bertahan di putaran kedua lalu.

Apalagi, Fitri juga punya catatan bagus kala bertemu Busanan. Di pertemuan terakhir di Korea Masters 2018, Fitri menang rubber game atas pemain berusia 22 tahun tersebut dengan skor 21-18, 12-21, 21-11.

Kepada Fitriani, Indonesia juga berharap bisa melanjutkan tradisi meraih gelar di Thailand Masters 2019. Sejak Turnamen Thailand Masters digelar pada 2016 silam, pemain-pemain Indonesia selalu bisa juara. Diawali oleh ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada tahun 2016, lalu Tommy Sugiarto menjuarai sektor tunggal putra di tahun 2017 dan 2018.

Semoga Fitriani bisa tampil dengan penampilan terbaiknya dan bisa menutup Thailand Masters 2019 dengan raihan gelar juara. Sudah terlalu lama dia tidak merasakan juara (terakhir pada tahun 2016 silam). Sekaligus, menjadi pijakan baginya untuk menatap tahun 2019 dengan lebih baik. 

Meski begitu, apapun hasilnya laga final nanti, bisa tampil di final pertama di turnamen BWF World Tour level Super 300, itu sudah merupakan pencapaian hebat untuk mengawali tahun. Terpenting, di turnamen berikutnya, Fitri bisa konsisten. Terlebih, dia mendapat tanggung jawab untuk berburu "tiket" ke Olimpiade 2020 di Jepang.

Selamat berjuang Fitri. Ayo, selangkah lagi juara!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun