Mulai Rabu (12/12/2018) kemarin, enam pebulutangkis top Indonesia tampil di turnamen BWF World Tour Finals 2018 yang digelar di Tianhe, Guangzhou, Tiongkok. Sesuai nama turnamennya, pemain-pemain yang tampil di turnamen BWF penghujung tahun bukan pemain sembarangan.
Mereka adalah delapan pemain terbaik di masing-masing nomor yang memiliki poin tertinggi berdasarkan penampilan di turnamen BWF World Tour di sepanjang tahun ini. Mayoritas pemain top dunia yang memang meraih hasil bagus di tahun ini.
Indonesia diwakili oleh Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto di tunggal putra, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putra, pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra. Serta, pasangan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja di ganda campuran.
Nah, hari pertama BWF World Tour Finals kemarin ternyata memunculkan hasil "manis pahit" bagi enam pebulutangkis Indonesia yang tampil. Dari enam pemain Indonesia , tiga pemain berhasil meraih kemenangan dan tiga pemain lainnya kalah.
Hari ini, BWF World Tour Finals 2018 akan memainkan pertandingan hari kedua. Laga kedua ini akan sangat penting bagi pemain-pemain Indonesia demi menjaga peluang lolos ke semifinal. Mereka yang meraih kemenangan di laga pertama, yakni Marcus/Kevin, Tommy dan Hafiz/Faizal, bakal menempatkan satu kaki mereka di semifinal bila kembali menang.
Sementara bagi tiga pemain Indonesia yang kalah di pertandingan pertama, yakni Hendra/Ahsan. Greysia/Apri dan Ginting, pertandingan hari kedua bakal bak menjadi laga hidup mati. Sebab, bila kembali kalah, peluang ke semifinal bakal semakin menipis bahkan tertutup.
Ganda putra senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang kalah straight game dari ganda Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di Grup B, harus move on di laga kedua bila ingin bertahan di turnamen berhadiah 1,5 juta dolar ini.
Ya, kekalahan tersebut memang bukanlah akhir. Hendra/Ahsan yang merupakan juara dunia 2013 dan 2015, masih bisa lolos. Syaratnya, mereka harus menang saat melawan ganda putra Taiwan, Liao Min-chun/Su Ching-heng yang kemarin juga mengalami kekalahan.
"Penyisihan grup belum selesai, kami masih punya peluang, pokoknya harus berusaha dulu," kata Ahsan dikutip dari badmintonindonesia.org.
Laga bak hidup mati juga dilakoni Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Usai kalah dari ganda Jepang perah medali emas Olimpiade 2016, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahasi---yang memperpanjang kegagalan Greysia/Apri ketika melawan ganda putri Jepang--mereka harus bangkit.
Pasangan Greysia/Apriyani yang baru pertama tampil di World Tour Finals 2018, tentunya tidak ingin tersingkir cepat. Karenanya, mereka harus menang di hari kedua saat melawan pasangan tuan rumah, Chen Qingchen/Jia Yifan.