Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menangkap Pelajaran dari Menjuri Lomba Menulis

7 Desember 2018   11:17 Diperbarui: 7 Desember 2018   12:25 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Apa hal ataupun kabar yang paling sampean (Anda) tunggu dari Kompasiana?

Apakah kabar dari penulis favorit di Kompasiana yang tulisannya setiap hari ditunggu-tunggu tetapi dalam beberapa hari lha kok tidak mem-posting tulisan.

Apakah penasaran menunggu nama sampean masuk atau tidak dalam daftar peraih K-Rewards yang diumumkan pada awal bulan setelah sebulan aktif memposting tulisan dan wara-wiri di 'rumah' tetangga di Kompasianer untuk berbagai pesan dan komentar?

Ataukah menunggu sembari berharap ada gelaran blog competition baru d Kompasiana yang berarti ada hadiah yang bisa diraih? Atau malah, tidak sabar menunggu pengumuman pemenang blog competition yang Anda ikuti tetapi belum juga ketahuan siapa juaranya?

Ah, setiap dari kita rasanya punya cerita dan jawaban berbeda dalam menyikapi pertanyaan apa hal yang paling ditunggu dari Kompasiana? Namun, saya tergoda untuk menulis perihal blog competition yang hampir setiap bulan menantang para Kompasianer untuk menulis tema yang sudah ditentukan. Tentunya dengan iming-iming hadiah menarik.

Nah, perihal lomba menulis ini, sebenarnya, lebih menarik mana, menjadi peserta lomba menulis atau menjadi juri yang menilai tulisan para peserta lomba menulis? Tanpa harus memilih, mudah untuk menjawab  kedua-duanya menarik.

Perihal lomba menulis, kebetulan, pekan kemarin saya dipercaya untuk menjadi salah satu juri blog competition yang digelar oleh instansi pemerintahan di Surabaya. Tema lomba menulis yang diusung tentang jelajah cagar budaya di Surabaya. Pesertanya lumayan banyak. Jumlah blogger yang berpartisipasi di lomba dengan tema ini bahkan jauh lebih banyak dari lomba serupa dengan tema berbeda yang digelar sebelumnya.

 Dalam beberapa kali kesempatan menjuri sebelumnya, saya yang 'mantan pekerja pabrik koran' ini biasanya dipasangkan dengan kawan-kawan dari jurnalis media cetak ataupun online yang masih aktif.

Kali ini, saya mendapatkan sebuah kehormatan. Saya yang tukang nulis kelas biasa ini menjuri bersama dua orang top. Satunya founder Good News From Indonesia, Akhyari Hananto yang kini sibuk luar biasa sebagai pembicara perihal media sosial dan generasi milenial di berbagai kota di Indonesia. Dan juri satunya, tokoh tata kota di Surabaya, Prof Johan Silas.   

Lalu, apa sih enaknya menjadi juri lomba menulis? Ada banyak pelajaran yang saya peroleh. Pelajaran yang cukup penting dalam menambah wawasan saya yang penasaran dan merasa tertantang untuk ikut menulis ketika ada lomba menulis. Karena bernilai penting itulah, tulisan ini coba saya bagikan di sini.

Tahu 'poin-poin yang' dinilai Juri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun