Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

PR dari Hong Kong yang Perlu Segera Diberesi PBSI

20 November 2018   09:00 Diperbarui: 20 November 2018   11:23 2870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie, bisa mengambil pelajaran dari Hongkong Open 2018/Foto: WartaKota

Turnamen bulutangkis Hongkong Open 2018 yang berakhir Minggu (18/11/2018) kemarin, menyisakan beberapa pekerjaan rumah (PR) bagi Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI). 

PR yang muncul merujuk dari hasil yang dicapai mayoritas pemain Indonesia di turnamen BWF World Tour level Super 500 tersebut. PR yang tentunya perlu untuk disikapi demi kemajuan bulutangkis Indonesia.

Bila boleh ikut memberikan nilai rapor dari penampilan pemain-pemain Indonesia, hanya ganda putra yang menurut saya layak mendapatkan nilai paling keren. Kita tahu, ganda putra berhasil meloloskan tiga wakil di babak semifinal dan menghasilkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya sebagai juara. Dua pasangan lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di semifinal.

Untuk kesekian kalinya, Marcus/Kevin menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang meraih gelar. Pasangan yang oleh fans mereka dijuluki Duo Minions ini berhasil meraih gelar kedelapan mereka di turnamen BWF World Tour tahun ini. Bila ditambah gelar juara/medali emas nomor perorangan di Asian Games 2018 lalu, mereka kini sudah sembilan kali naik podium tertinggi juara.

Sementara bagi Hendra Setiawan/Ahsan, bisa maju ke semifinal dalam dua turnamen beruntun (di pekan sebelumnya mereka tampil di semifinal Fuzhou China Open 2018), membuktikan bahwa di usia yang tidak lagi muda, pasangan juara dunia 2013 dan 2015 ini masih bisa bersain dengan ganda putra elit dunia saat ini. Di semifinal Hongkong Open 2018, Hendra/Ahsan kalah rubber game dari Marcus/Kevin lewat pertarungan seru yang seolah mereka "beda negara".

Bagaimana Fajar/Rian? Pencapaian semifinal di Hongkong Open 2018 (dikalahkan ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda) terbilang bagus. Fajar/Rian seperti ingin menunjukkan bahwa mereka masih ada.  Maklum, selepas tampil di final Asian Games 2018, penampilan mereka seperti menurun. 

Mereka tidak pernah mampu masuk final turnamen BWF. Bahkan, di Fuzhiu China Open Super 750 pada awal November lalu, mereka langsung terhenti di babak pertama.

Bagaimana sektor lainnya?

Pertanyaan ini cukup dijawab singkat dengan kata "de javu". Ya, penampilan pemain-pemain Indonesia di sektor tungal putra/putri, ganda putri dan ganda camppuran, seperti mengulang hasil yang pernah dicapai sebelum-sebelumnnya.

Di tunggal putra, dari empat pemain Indonesia yang tampil, dua pemain langsung terhenti di babak pertama, yakni Tommy Sugiarto dan Ihsan Maulana Mustofa. Sementara Jonatan Christie memenangi duel dengan Anthony Ginting di round 2. Sayangnya, Jonatan seperti tak berdaya saat jumpa Kento Momota di perempat final. Dia kalah rubber game 24-22, 9-21, 9-21. Tommy dan Ihsan pun juga kalah rubber game.

Apa artinya? Bila pemain bulutangkis kalah di game ketiga, paling mudah untuk menarik kesimpulan bahwa kondisi fisik mereka tidak siap untuk melakoni pertandingan dengan durasi panjang yang melelahkan. Bila kondisi fisik drop, tentunya apa yang direncanakan dalam pikiran, tidak dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Plus, fighting spirit yang tentunya tidak lagi menyala-nyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun