Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Synchronize Fest 2018 dan "Kebaikan" Musik untuk Kita

8 Oktober 2018   11:58 Diperbarui: 9 Oktober 2018   07:49 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendengarkan musik memiliki banyak kebaikan bagi kita/Foto: IndiaTimes.com

Mengikuti gebyar konser musik "Synchronize Fest 2018" yang digelar mulai 5 Oktober 2018 lalu di Gambir Expo Kemayoran Jakarta dengan menampilkan musisi-musisi tenar Indonesia, saya seperti mengalami cinta lama bersemi kembali.

Kembali ke masa ketika musik menjadi salah satu 'cinta' paling istimewa. Apapun seperti rela dilakukan demi kecintaan pada musik. Demi bisa mendengarkan alunan lagu-lagu favorit.

Dari mulai menyisikan uang saku kuliah yang tidak seberapa demi bisa membeli kaset (pita) baru/bekas yang lantas menjadi ratusan koleksi, bangun tidur dan berangkat tidur ditemani lagu-lagu yang terus mengalun meski pendengarnya sudah tertidur, betah nongkrong di kampus ketika ada acara nge-band, hingga pernah bolos kuliah demi ikut hadir di konser musik.

Hingga kini pun, musik masih menjadi kawan utama dalam beraktivitas. Bekerja menulis rasanya kurang semangat tanpa mendengarkan musik. Yang berbeda mungkin hanya medianya. Bila dulu pakai tape recorder ataupun radio batere manual, sekarang tinggal masuk ke Youtube ataupun Spotify.

Satu hal yang kini sudah sangat jarang dilakukan (karena berbagai alasan) adalah menonton langsung konser musik. Karenanya, begitu tahu ada Synchronize Fest 2018, kerinduan itu kembali muncul. Rindu menyaksikan para 'jagoan musik' Indonesia tampil langsung.

Ah, siapa yang tidak kangen dengan aksi 'jagoan-jagoan tua' macam God Bless yang live performance-nya selalu memukau, siapa yang tidak mupeng dengan penampilan Sheila On7 yang semakin tua aksi live-nya malah semakin matang. Atau Naif yang aksi live-nya tidak pernah membosankan.

Belum lagi Padi yang kini ada embel-embel nama Reborn. Juga salah satu pencipta lagu-lagu dan musik paling indah yang live nya bikin betah, Mocca.

Semuanya bikin rindu. Semuanya bikin cinta lama bersemi kembali. Dan mereka semuanya ada di Synchronize Fest 2018. Plus, masih banyak lagi penyanyi dan juga band-band ternama di Indonesia yang tampil di acara heboh ini.

Ah ya, bicara tentang musik, berbahagialah sampean yang suka mendengarkan musik. Tidak hanya karena menikmati musik jauh lebih baik daripada melihat sinetron yang kini judulnya saja semakin membuat bingung (apalagi jalan ceritanya). Satu dari sekian alasan bagus, musik itu memiliki kekuatan untuk meningkatkan mood kita.

Perihal pengaruh musik ini, konon Charles Darwin pernah menyatakan dalam salah satu suratnya, bahwa "jika saya harus menjalani hidup saya lagi, saya akan membuat peraturan untuk membaca beberapa puisi dan mendengarkan musik setidaknya setiap minggu sekali."

Pun, merujuk pada beberapa referensi yang saya baca, salah satunya di India Times, menyatakan bahwa penelitian di masa lalu telah menunjukkan bagaimana musik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga bisa membantu kita mengatasi rasa sakit.

India Times menyebut, berdasarkan penelitian, ada sembilan keuntungan mendengarkan musik. Beberapa dampak positif musik pada kehidupan kita itu saya coba rangkum di bawah ini.

Mendengarkan musik keras bisa membuat kita lebih tenang

Ada banyak orang yang beranggapan bahwa bila ingin tenang, dengarlah musik yang lembut. Musik-musik klasik, permainan saxophone, piano ataupun gitar akustik, diyakini bisa menenangkan indera kita.

Namun, musik lembut bukanlah satu-satunya jenis yang bisa menenangkan. Sebuah studi malah mengungkapkan sebaliknya. Bahwa mendengarkan musik ekstrem seperti heavy metal, punk rock dan genre hardcore lainnya, dikatakan memiliki efek menenangkan pada orang yang mengalami kemarahan.

Kalau kata istri saya yang suka mendengarkan musik keras meski juga hafal lagu-lagunya Mariah Carey, Kahitna dan Sheila On7, mendengarkan Metallica dan Dream Theatre itu seperti mood booster yang bisa menaikkan mood ke level yang lebih bagus.

Menjaga otak sehat seiring bertambahnya usia

Ternyata, mendengarkan musik mampu membantu untuk menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia. Pasalnya, alunan musik bisa memberi latihan yang dibutuhkan oleh otak.

Studi telah membuktikan bahwa mendengarkan musik secara konsisten dapat meningkatkan daya ingat dan membuat pikiran tetap tajam. Musik juga membantu orang yang menderita kehilangan memori untuk mendapatkan kembali kenangan lama dan pola neurologisnya.

Tentang hal ini, saya jadi teringat cerita seorang kawan yang ayah mertuanya menderita kehilangan ingatan. Sang ayah mertua tersebut tidak merespons apapun ketika diajak bicara oleh kerabat dan anggota keluarganya. Namun, ketika kawan saya itu memetik gitar dan menyanyikan lagu yang dulu sering dia nyanyikan ketika masih "pedekate" ke mertua, mendadak mertuanya itu bisa merespons dan bahkan ikut bernyanyi, meski dengan suara pelan.

Dapat membantu meningkatkan kualitas tidur

Bila sampean (Anda) bermasalah dengan tidur dan bahkan mengalami insomnia ringan karena dipengaruhi oleh stres dan kecemasan, tidak ada salahnya mencoba berangkat tidur dengan ditemani musik.

Bahwa mendengarkan musik ternyata secara meyakinkan menunjukkan penurunan tekanan darah, menurunkan denyut jantung dan membantu menghilangkan stres. Tidak hanya membantu meningkatkan tidur yang nyenyak, ini adalah alat yang efektif untuk membantu mengatasi insomnia.

Saya telah merasakan hasil penelitian ini sejak lama. Dulu ketika masih era radio transistor, saya selalu berangkat tidur dengan mendengarkan musik. Memposisikan radio di saluran yang ada program musiknya, lantas tidur. Bahkan, radio nya menyala sampai pagi. Dampaknya, daya baterai nya pun cepat habis karena sering dipaksa kerja lembur".

Memberi dorongan pada sistem kekebalan tubuh Anda

Sebuah penelitian yang dilakukan di Belanda, menghasilkan kesimpulan bahwa mendengarkan musik happy, terutama musik klasik, bisa meningkatkan pemikiran yang sering dikaitkan dengan kreativitas dan pemecahan masalah.

Tidak hanya itu, mendengarkan musik menggembirakan ternyata mampu memberikan dorongan pada sistem kekebalan tubuh. Karena stres diketahui melemahkan sistem kekebalan tubuh kita, musik bisa memiliki dampak dramatis dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi, pastikan sampean mendengarkan musik yang disukai dan nikmati secara pribadi.

Meningkatkan kinerja kognitif

Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan bahwa musik dapat meningkatkan produktivitas saat melakukan berbagai jenis tugas. Musik diyakini mampu meningkatkan produktivitas sambil melakukan tugas berulang dan meningkatkan kemampuan kognitif saat melakukan tugas yang tidak memerlukan tingkat informasi yang kompleks. Juga memberi dorongan motivasi sebelum memulai usaha kognitif dan kreatif.

Terkait hal ini, jadi teringat ke masa sekolah dan kulia dulu. Bahwa, tidak ada waktu belajar malam tanpa mendengarkan musik dari radio. Pun, ketika mengerjakan tugas kuliah dan menggarap skripsi, saya ditemani oleh puluhan penyanyi dan grup band lewta kaset-kaset pita. Bahkan, di skripsi saya, nama-nama grup band dan penyanyi itu sampai saya tulis di kolom terima kasih.

Ah, musik memang romantis. Ia selalu berhasil membuat kita rindu. Jadi, sudahkan sampean datang ke Synchronize Fest 2018 dan menikmati penampilan-penampilan jagoan-jagoan musik Indonesia. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun