Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

"Sekotak Cokelat" untuk Jonatan Christie di Perempat Final Korea Open

27 September 2018   19:53 Diperbarui: 27 September 2018   22:06 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Namun, Jojo rupanya mendapat "cokelat" yang berbeda. Di perempat final Jumat (28/9/2018), dia tidak akan bertemu Axelsen, melainkan Zhao Junpeng. Ya, anak muda Tiongkok ini membuat kejutan dengan mengalahkan Axelsen (24 tahun) lewat straight game 25-27, 21-9.   

Apakah tereliminasinya Axelsen menjadi "berkah" bagi Jojo?

Entahlah. Bila dia bertemu Axelsen, jelas itu akan menjadi pertandingan berat. Meski, pertandingan ini akan menarik. Terutama setelah di China Open pekan lalu, rekan sepelatnas Jojo, Anthony Sinisuka Ginting bisa mengalahkan Axelsen. Pecinta bulutagkis pastinya ingin melihat bagaimana "jurus" yang dikeluarkan Jojo untuk mengalahkan Axelsen.

Jonatan Christie, lolos ke perempat final Korea Open 2018/Foto: herworld.co.id
Jonatan Christie, lolos ke perempat final Korea Open 2018/Foto: herworld.co.id
Toh, bertemu Zhao Junpen bukan berarti akan menjadi pertandingan mudah. Logikanya, dia bisa mengalahkan Axelsen. Meski, tidak ada jaminan dia bisa kembali "meledak" ketika bertemu Jojo. Satu-satunya pilihan masuk akal bagi Jojo, dia harus siap menghadapi apapun "sekotak cokelat" yang diterimanya. Siap menghadapi siapapun lawannya di perempat final.

Menariknya, bukan hanya Jojo, tunggal putra senior Indonesia, Tommy Sugiarto (30 tahun) juga mendapatkan "sekotak cokelat" di perempat final Korea Open 2018.    

Tommy lolos ke perempat final setelah mengalahkan pemain Malaysia, Daren Lien 21-15, 21-16 di putaran kedua. Di atas kertas, Tommy diprediksi akan bertemu pemain andalan tuan rumah, Son Wan-ho yang menjadi unggulan 3 di perempat final.

Yang terjadi, di luar dugaan, Son Wan-ho (30 tahun) justru kalah dari juniornya, Heo Kwang-hee (23 tahun)lewat rubber game 21-15, 13-21, 22-24. Jadilah Tommy akan bertemu Heo Kwang-hee.

Menariknya, bila Jojo dan Tommy bisa menang di perempat final besok, mereka akan bertemu di semifinal. Artinya, Indonesia akan memastikan satu tempat di final Korea Open 2018.

Bagaimana dengan Anthony Ginting?

Ginting rupanya lebih suka 'jalan terjal'. Faktanya, dibandingkan dengan dua rekan senegaranya, Ginting mendapatkan lawan yang lebih sulit di perempat final. Setelah mengalahkan pemain Taiwan, Wang Tzu-wei di putaran II, dia akan bertemu Chou Tien-chen di perempat final.

Chou Tien-chen (CTC), sang finalis Asian Games 2018 yang menjadi unggulan 4 di Korea Open 2018, bukanlah lawan asing bagi Ginting. Dalam sebulan terakhir, mereka sudah dua kali bertemu. Masih segar dalam ingatan, Ginting kalah dari CTC di semifinal Asian Games 2018. Pekan lalu, Ginting membalas dengan mengalahkan CTC di semifinal China Open 2018 untuk menjadi juara.

Menariknya lagi, andai Ginting bisa mengalahkan CTC, sangat mungkin dia akan kembali bertemu dengan Kento Momota. Momota yang merupakan unggulan dua, lolos ke perempat final usai mengalahkan pemain Denamrk, Anders Antonsen lewat rubber game ketat, 21-18, 20-22, 21-16.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun