Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Selangkah Lagi, Tim Putri Bulutangkis Indonesia Amankan Medali

20 Agustus 2018   08:44 Diperbarui: 20 Agustus 2018   09:09 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitriani, diharapkan bisa menyumbang poin saat tim putri Indonesia bertemu Korsel di perempat final, Senin (20/8/2018)/Foto: Twitter InaBadminton

Bicara prestasi di cabang olahraga bulutangkis nomor beregu Asian Games, tim putri Indonesia sebenarnya punya pencapaian bagus. Dari 14 kali gelaran sejak cabang bulutangkis beregu pertama kali dipertandingkan di Asian Games 1962 Jakarta, tim putri bulutangkis Indonesia pernah 10 kali meraih medali.

Rincianya, sekali medali emas, empat kali medali peran dan lima kali medali perunggu. Satu-satunya medali emas diraih di tahun 1962 ketika Indonesia untuk kali pertama menjadi tuan rumah Asian Games. Kala itu, tim putri Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia di final.

Sementara empat Asian Games yang berakhir pahit bagi tim putri Indonesia terjadi di Ne Delhi tahun 1982, Busan tahun 2002, Doha tahun 2006 dan empat tahun lalu (2014) di Incheon.

Pertanyaannya, bisakah 'tradisi' tim putri bulutangkis Indonesia meraih medali di Asian Games, bisa kembali tercipta di tahun ini? Peluang untuk terwujudnya harapan tersebut kini sudah ada di depan mata.  

Ya, kemenangan 3-0 atas tim putri Hongkong yang diraih tim putri Indonesia di babak 16 besar nomor beregu cabang olahraga bulutangkis Asian Games 2018 yang dimainkan di Istora Gelora Bung Karno, Minggu (19/8/2018) kemarin, membawa Indonesia lolos ke perempat final.

Artinya, selangkah lagi tim putri bulutangkis Indonesia akan bisa mengamankan medali di rumah sendiri. Sebab, bila tampil di semifinal, praktis minimal akan meraih medali perunggu.

Hanya saja, jalan bagi tim putri bulutangkis Indonesia untuk memburu medali di Asian Games 2018, masih terjal. Sebab, di pertandingan perempat final yang akan digelar, Senin (20/8/2018) pagi, tim putri Indonesia akan menghadapi lawan berat. Yakni tim putri Korea Selatan yang merupakan finalis Asian Games 2014.

Di atas kertas, Korea Selatan yang mendapat bye sehingga langsung bertanding di perempat final, termasuk salah satu unggulan juara. Korea Selatan menjadi unggulan 3 setelah Jepang (unggulan 1) dan juara bertahan Tiongkok (unggulan 2).

Toh, Indonesia yang meski diunggulkan di posisi kelima, punya bekal bagus untuk menghadapi Korea Selatan. Selain dukungan suporter yang bisa menjadi 'teror' bagi lawan, pemain-pemain tim putri Indonesia juga tengah percaya diri menyusul kemenangan atas Hongkong kemarin

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Susy Susanti menyebut kemenangan atas Hong Kong bisa menjadi modal kepercayaan diri bagi tim putri Indonesia untuk menghadapi tim Negeri Ginseng. Susy menyebut Indonesia berpeluang menang atas Korsel.

"Kemenangan atas Hong Kong menjadi modal untuk pertandingan berikutnya melawan Korea. Peluang melawan Korea saya rasa cukup imbang 50-50," ucap Susy Susanti seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Padahal, Hongkong bukanlah lawan mudah. Susy mengaku awalnya memperkirakan bila menang skornya tipis 3-1 ataupun 3-2. Ternyata Indonesia bisa menang mutlak. Kemenangan mutlak itu tidak lepas dari penampilan apik pemain tunggal. Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani berhasil menyumbang poin ketika melawan Hongkong.

Penampilan apik pemain-pemain tunggal ini akan menjadi bekal saat melawan Korsel. Tanpa mengecilkan peran pemain ganda, nomor tunggal akan sangat menentukan bisa tidaknya tim putri Indonesia untuk lolos ke semifinal. Sebab, bila pertandingan harus memainkan lima laga, ada tiga nomor yang menampilkan nomor tunggal. Sementara dua nomor lainnya memainkan nomor ganda.

"Tim putri sudah berjuang dengan baik, mereka menunjukkan semangat untuk menang, khususnya tunggal putri yang selama ini agak kurang dalam prestasi," sambung Susy.

Sesuai order play pertandingan perempat final yang akan dimainkan mulai pukul 09.00 WIB, tim putri Indonesia akan menurunkan susunan pemain yang sama dengan ketika melawan Hongkong.

Gregoria Mariska yang menjadi tunggal pertama, akan menghadapi pemain terbaik Korea Selatan, Sung Ji-hyun. Di pertandingan kedua, pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu akan bertemu pasangan Lee So hee/Shin Seung Chan. Kemudian Fitriani menghadapi Lee Seyeon. Di laga keempat, pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta akan bertemu Baek Ha Na/Kim Hye Rin. Dan, Ruselli Hartawan akan turun di laga kelima menghadapi An Se Young.

Andai nomor tunggal bisa kembali menyumban poin, entah lewat Gregoria atau Fitriani, peluang Indonesia sangat besar untuk menang. Sebab, penampilan Greysia/Apriani kini sedang bagus-bagusnya. Begitu juga Della/Rizki. Bila laga harus ditentukan di pertandingan kelima, harapan ada pada Ruselli yang di tahun 2018 ini belum "meledak" seperti di tahun 2017 ketika berhasil meraih tiga gelar.

Fitriani yang kini menjadi tunggal kedua setelah di Piala Uber 2018 lalu menjadi tunggal pertama, mengaku bisa lebih bermain lepas. "Ya kalau jadi tunggal pertama itu lebih berat bebannya. Kalau tunggal kedua, bebannya agak mendingan. Tadi waktu skor sudah 2-0, saya berusaha untuk main lepas saja," kata Fitri dikutip dari badmintonindonesia.org

Laga perempat final lainnya mempertemukan tim putri Tiongkok menghadapi Maladewa, Taiwan bertemu Thailand dan Jepang menghadapi India.

Dan andai itm putri Indonesia bisa lolos ke semifinal, Gregoria Mariska dkk kemungkinan besar akan bertemu dengan tim putri Jepang yang tahun ini meraih gelar juara Asia 2018 di Badminton Asia Team Championship pada Februari lalu dan juga Piala Uber 2018.  

Ah, semoga saja tim putri bulutangkis putri Indonesia bisa tampil optimal melawan tim putri Korsel. Semoga saja tim putri Indonesia bisa mengamankan medali. Karena memang, kita rindu melihat tim putri bulutangkis Indonesia berprestasi. Dan, siapa tahu sejarah Asian Games tahun 1962 bisa terulang di tahun ini?

Salam olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun