Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jalan Terjal Tunggal Indonesia Menuju Asian Games 2018

23 Juni 2018   21:50 Diperbarui: 23 Juni 2018   22:10 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putra Indonesia, (dari kiri ke kanan) Anthony Ginting, Ihsan Maulana Mustofa dan Jonatan Christie hadapi jalan terjal menuju Asian Games 2018/Foto: juara.bolasport.com

Apa yang diharapkan Indonesia dengan menjadi tuan rumah Asian Games yang akan digelar Agustus mendatang di Jakarta dan Palembang? Sebagai tuan rumah, rasanya tidak ada harapan yang lebih baik selain bisa meraih sukses ganda. Tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan turnamen multi olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade ini. Namun, juga sukses dalam prestasi.

Nah, bicara prestasi, bisa berprestasi di ajang Asian Games yang diikuti oleh atlet-atlet hebat se-Asia, tentunya tidak akan mudah bagi atlet-atlet Indonesia. Perlu ada target prioritas. Dan, dari beberapa cabang olahraga yang menjadi andalan Indonesia untuk mendulang medali, bulutangkis salah satunya.  

Di Asian Games 2014 yang digelar di Korea, bulutangkis berhasil menyumbang dua medali emas lewat pasangan ganda putra Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan dan pasangan ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Bagaimana Asian Games di rumah sendiri? Bolehlah kita berharap bulutangkis bisa meraih lebih banyak medali emas.

Selain sektor ganda, jujur saya rindu melihat sektor tunggal Indonesia bisa meraih kebanggaan tertinggi di level Asia. Kali terakhir Indonesia punya juara tunggal putra Asian Games terjadi di tahun 2006 lewat Taufik Hidayat. Malah di tunggal putri, baru ada satu pemain Indonesia yang berhasil meraih medali emas atas nama Minarni di tahun 1962.

Mungkinkah kerinduan saya---dan sepertinya juga menjadi kerinduan jutaan badminton lovers di Indonesia--itu bakal kesampaian?

Bila harus realistis, dengan berat hati saya mengakui akan sulit untuk melihat tunggal putra Indonesia berjaya di Asian Games 2018. Kualitas dan konsistensi permainan tunggal putra Indoensia seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa ataupun Tommy Sugiarto, masih belum sepadan dengan pemain top Asia macam Chen Long, Shi Yuqi dan Lin Dan, Son Wan-ho, Lee Chong Wei, Srikanth Kidambi ataupun Kento Momota.  

Terlebih di sektor tunggal putri. Fitriani, Gregoria Mariska, Dinar Dyah Ayustine dan Ruselli Hartawan belum selevel dengan pebulutangkis top seperti Tai Tzu-Ying, Akane Yamaguchi, Pusarla Sindhu, Ratchanok Intanon, Nozomi Okuhara, Chen Yufei hingga Sun Ji-hyun.

Toh, sah-sah saja untuk berharap pemain tunggal Indonesia bisa menciptakan kejutan di Asian Games nanti. Bolehlah berharap minimal mereka bisa meraih medali. Siapa tahu bisa kesampaian.

Tunggal putra/putri Indonesia hadapi lawan berat di Malaysia Open 2018

Nah, setelah hampir satu bulan "beristirahat" usai tampil membela negara di ajang Piala Thomas/Uber, mulai pekan depan, pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia akan tampil di turnamen Malaysia Open 2018 yang digelar di Kuala Lumpur pada 26 Juni hingga 1 Juli 2018.

Menariknya, mulai tahun ini, turnamen BWF World Tour level Super 750 ini tidak memberlakukan babak kualifikasi. Turnamen akan langsung dimulai dengan babak utama (32 besar). Artinya, hanya pemain dengan rangking bagus yang bisa main. Dan bagi pemain Indonesia, sistem baru itu tidak hanya berdampak pada jumlah pemain yang bisa tampil, tetapi juga kualitas lawan yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun