Mohon tunggu...
Habib Nurcahyo
Habib Nurcahyo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama sebagai Titik Tumpu Pengasuhan

12 Oktober 2018   00:13 Diperbarui: 16 Oktober 2018   11:46 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak dalam masa mengandung, orang tua sudah diajarkan untuk mendidik anak dengan pendidikan agama. Dengan melantunkan sebuah ayat-ayat al-qur'an dan sholawat nabi. Dengan kata lain, bayi yang masih di dalam kandungan sudah bisa mendengarkan apa yang bersuara di luar perut ibunya dalam usia kandungan sekitar 7 bulan. Jadi secara tidak langsung, bayi sudah diajarkan tentang ilmu-ilmu agama.

Kedua orang tua wajib dalam masalah pendidikan agama untuk anak, karena agama adalah titik tumpu dalam sebuah kehidupan. Dalam agama islam sudah diajarkan tentang bagaimana cara untuk mendidik dan mengasuh anak. Karena sebuah keluarga yang pertama dipandang adalah latar belakang dan kemudian perilaku dari anaknya.

Anak adalah cerminan dari sebuah keluarga, bagaimana anak berperilaku dan itulah hasil dari kedua orang tua dalam mendidik seorang anak. Sistem kepengasuhan dalam keluarga sangat rentan terhadap hasil dari karakteristik anak untuk masa kedewasaan anak tersebut.

Orang tua bertanggung jawab terhadap apa saja yang akan diserap oleh anak, karena anak selalu menerima apa saja yang mereka lihat tanpa berfikir itu baik atau buruk. Dalam ajaran islam, orang tua adalah sebuah pilar yang akan di buat sebagai pegangan sebuah keluarga. Dari situlah orang tau harus mengerti bagaimana cara untuk mendidik anak yang sesuai dengan ajaran-ajaran agama islam.

Dalam islam sudah diajarkan bagaimana cara untuk mendidik anak dengan baik dan benar, tergantung orang tua untuk menyampaikan pada anak sesuai dengan perkembangan anak agar anak bisa menyerap dan menangkap dengan penuh. Kegembiraan anak juga sudah diajarkan di dalam agama islam, dengan melarang orang tua untuk mendidik anak dengan kekerasan.

Orang tua dilarang untuk memukul atau yang lainnya, karena hal tersebut akan membuat mental anak turun dan mudah tidak percaya diri untuk bereksplorasi. Sebaiknya orang tua membiarkan anak dengan dunianya, namun tetap dalam pantauan orang tua dan diiringi dengan nasehat-nasehat agama agar anak mengerti apa yang boleh dilakukan dan apa saja yang tidak boleh dilakukan.

Dalam mengemban sebuah amanah dari Allah SWT yang mulia ini, maka orang tua harus menjadikan agama sebagai dasar untuk pembinaan dan pendidikan anak, agar anak menjadi manusia yang bertaqwa dan selalu hidup di jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT dimana pun, bagaimana pun keadaannya, pribadinya sebagai manusia yang taat beragama tidak berubah dan tidak mudah goyah.

Mendidik seorang anak menjadi manusia yang taat beragama, pada hakekatnya adalah untuk melestarikan fitrah yang ada dalam setiap diri pribadi manusia, yaitu tauhid agama islam. Anak akan memiliki potensi buruk dan baik dalam berperilaku, oleh karena itu sebagai orang tua wajib membimbing, membina dan mendidik anak berdasarkan ajaran-ajaran islam.

Anak aharus mendapat asuhan, bimbingan dan pendidikan yang baik langsung dari kedua orang tua, agar anak memiliki kerekatan terhadap orang tua dan anak akan mencotoh apa yang dilakukan oleh orang tua. Karena orang tua adalah cerminan perilaku anak, bagaimana orang tua mendidik anak dan dengan cara yang bagaimana. 

Dalam Q.S Al-Khahfi telah dijelaskan secara rinci, baik mengenai pola asuh anak dari pra kelahiran sampai paska kelahiran anak "harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi sholeh adalah lebih baik pahalanya disisi tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan".

Dengan demikian mendidik dan membimbing seorang anak dalam hal beragama merupakan suatu cara yang dikehendaki oleh Allah SWT agar anak menjadi terjaga dari sika neraka. Cara menjaga dengan taat mengerjakan perintah-perintah Allah SWT. Berhubungan denganhal tersebut, maka pola asuh anak yang tertuang dalam agama islam di mulai dari

  1. Pembinaan pribadi calon suami istri, melalui penghormatan kepada kedua orang tua suami istri.
  2. Memilih dan menentukan pasangan hidup yang sederajat.
  3. Melaksanakan pernikahan sebagaimana di ajarkan oleh agama.
  4. Berwudlu dan berdoa pada saat akan melakukan suami istri.
  5. Menjaga, memelihara dan mendidik bayi dalam kandungan dengan melantunkan bacaan ayat-ayat Al-Qur'an dan sholawat nabi.
  6. Pemberian nama yang baik dalam arti dan untuk panggilan sehari-harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun