Mohon tunggu...
Habib Nurcahyo
Habib Nurcahyo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harmonisnya Kekeluargaan dengan Satu Pemikiran

28 September 2018   01:27 Diperbarui: 28 September 2018   01:40 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kata-kata harmonis tidak asing lagi kita dengar dan kita kenal dengan istilah yang hampir di inginkan semua pihak dan ada dalam keadaan apa pun. Contoh kecilnya dalam berkeluarga, sangatlah berperan kata-kata harmonis tersebut.

Mengapa ? karena keharmonisan keluarga tercipta dengan awal pernikahan dan diteruskan dengan saling pengertian, saling memahami, saling mengalah, dan saling perhatian antar pasangan. Dari mulai awal pernikahan yang di adakan secara perayaan atau hanya sederhana saja hingga beruntut ke kehidupan sehari-hari. Tidak ada satu pun orang yang menginginkan kegagalan dalam kehidupan berkeluarga. Setiap orang pasti akan berusaha untuk mencapai keharmonisan lahir batin. Keluarga bisa menjadi surge namun juga bisa menjadi neraka di dunia.  Keuangan bisa menjadi timbulnya masalah besar bagi sebuah rumah tangga, karena salah satu faktor yang mempengaruhi keharmonisan dari sebuah keluarga. Meskipun semua hal tidak berujung dengan keuangan, namun juga mepengaruhi di dalam keluarga. Jika salah satu pasangan tidak bisa mengatur sebuah keuangan dengan baik, maka pertengkaran akan muncul, maka dari itu kedua pasangan haruslah memperkirakan setiap pengeluaran dan menyesuaikan dengan pendapatan rumah tangga.

Bisa juga dengan memberi buget pengeluaran yang ditentukan bersama, dan berkompromi untuk mengubah gaya hidup yang sudah di bawa sebelum pernikahan. Dan perlu di ingat lagi, jangan membahas keuangan apa bila salah satu pasangan dalam keadaan ada masalah atau strees karena hal tersebut akan menimbulkan pertengkaran. Maka dengan kata lain, pembahasan keuangan harus melihat situasi dimana kedua pasangan tersebut sama-sama dalam keadaan santai dan tidak ada beban pikiran diluar.

Ada kalanya juga di tengah-tengah kehidupan berkeluarga yang penuh dengan tuntutan sana-sini, pasangan kadang melupakan akan kebutuhan masing-masing. Kehidupan dalam keluarga tidak selalu indah dan menyenangkan seperti awal menjadi pasangan suami istri, pertengkaran, perbedaan pendapat, membuat suatu penikahan menjadi tidak indah lagi. Jika sering terjadi pertengkaran di dalam sebuah keluarga, dengan permasalahan yang sudah pernah dibahas sebaiknya pasangan melepaskan kebiasaan berkomunikasi yang lama agar hubungan tetap harmonis. Kedua pasangan harus belajar untuk berdiskusi dengan cara yang lembut dan menggunakan kata-kata yang saling menguatkan dan membangun. Setiap orang memiliki tanggung jawab terhadap respon yang diberikan oleh pasangan.

Perhatikan bagaimana reaksi dari pasangan di saat saling berargumen, apakah pasangan bertujuan memberikan solusi atau membalas argument tersebut. Mungkin bisa untuk tidak mempermasalahkan sesuatu hal yang memicu pertengkaran dan saling meminta maaf jikalau salah satu pasangan berbuat salah, jangan mengutamakan gengsi karena kita sudah berjanji dalam sebuah pernikahan. Kasih sayang terhadap pasangan harus tetap dijaga dan jangan sampai pudar  Masalah ini haruslah dibicara secara serius agar kedua pasangan mengetahui perasaan masing-masing. Tak ada masalah melakukan suatu kegiatan atau hal yang pernah dilakukan pada masa-masa perkenalan ( bisa di bilang pacaran) untuk mengembalikan suatu keharmonisan dalam berkeluarga. Jangan menyembunyikan sesuatu hal dari pasangan, meskipun itu hanya hal kecil, luangkan waktu untuk berdua untuk memberi kesenangan tersendiri kepada pasangan.

Keluarga bahagia adalah keluarga yang penuh dengan berkah. Ingat, kebahagiaan tidak di ukur dengan seberapa kayanya sebuah keluarga, namun bagaimana kita memanfaatkan kehidupan di dunia ini menjadi lebih berkah dan penuh dengan kebahagiaan. Tidak harus kaya, yang terpenting adalah sebuah rezeki diperoleh dengan cara yang benar. Kemudian di syukuri dengan penuh keikhlasan, berawal dari situlah sebuah keluarga bisa di bilang harmonis dan bahagia. Karena sebuah keluarga akan dipertanggung jawabkan kepada sang pencipta bagaimana cara kita untuk mengelola atau memenuhi kehidupan di keluarga, kesuksesan seseorang terkuci pada bagaimana keluarga itu terjalin dan berdiri. Maka dengan kata lain, keluarga benar-benar berpengaruh terhadap seseorang didunia ini. Semoga Sang Pencipta memberikan kecukupan terhadap keluarga kita masing-masing, Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun