Mohon tunggu...
Moh. Habib Al Malik
Moh. Habib Al Malik Mohon Tunggu... 24107030024

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semoga gabutku bisa menjadi uang. bismillah pintar bismillah kaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Harapan untuk Ramadan Tahun Depan : Menjadi Muslim yang Lebih Bertakwa

30 Maret 2025   19:17 Diperbarui: 30 Maret 2025   19:22 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrais seorang muslim (Sumber : Pinterest:pngtree)

Hari berlalu begitu cepat, tiba-tiba besok sudah lebaran Idul Fitri 2025. Padahal baru kemarin saja, kita menunggu sidang isbat yang gak pasti itu. Gak terasa tiba-tiba sudah sidang isbat hari raya Idul Fitri. Yang biasanya kita menunggu adzan Maghrib, yang biasanya kita malas untuk tarawih, yang biasanya ngeluh haus, lapar, dan semua itu akan meninggalkan kita. 

Besok tanggal 31 Maret 2025 kita semua akan merayakan kemenangan, kita semua akan melaksanakan sholat Idul Fitri dan meninggalkan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Di bulan Ramadhan ini kita pasti punya misi atau kegiatan-kegiatan yang harus diselesaikan. Buat apa kalau kita gak punya misi didalam bulan Ramadhan ini? Kalau gak melakukan kegiatan atau aktivitas tambahan dibulan ramadhan ini, dan masih sama saja seperti sebelum ramadhan, ya rugi dong! Dan jika kita belum punya misi atau misinya masih setengah-setengah alias belum lengkap, marilah kita tekadkan buat ramadan tahun depan. Kita dari sekarang harus bisa mengevaluasi diri kita sendiri di bulan ramadhan ini. Apakah kita masih sama saja dan tidak ada perubahan? atau kita sudah berubah tapi belum maksimal?

Harapan apa saja sih untuk bulan ramadan di tahun depan?

Pertama, semoga masih bisa menjumpai ramadan di tahun depan. Tentu kita harus berdoa dari sekarang supaya bisa dipertemukan lagi dengan bulan ramadan di tahun depan. Kita semua gak ada yang tahu apakah ramadan tahun depan kita masih hidup atau tidak. Jadi, selagi kita masih bisa dipertemukan dengan ramadhan, kita harus bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menyesal karena ramadhan yang kita lalui disia-siakan dan ternyata ramadan tahun depan kita tidak mendapatkannya. Wallahu A'lam.

Kedua, semoga ibadah kita semakin meningkat. Dari yang biasanya kita hanya melakukan ibadah yang wajib saja, di bulan Ramadan ini kita dituntun untuk melakukan ibadah yang sunnah. Dimulai dari sholat tarawih, sholat sunnah rawatib, sholat witir, sholat tahajjud, membaca Al-Quran, dan lain-lain. Jika kita bisa konsisten melaksanakan itu semua di bulan Ramadhan full, maka Insya'Allah kita bisa meneruskan ibadah itu semua pada hari-hari setelah ramadhan, alias hari biasa. Jika kita masih belum bisa untuk konsisten, seenggaknya kita masih melakukannya. Kalau niat kita kuat, pasti  perlahan-lahan akan bisa konsisten melakukannya. Dan jika kita masih belum bisa melakukannya, kita niatkan dari sekarang, perlahan-lahan dicoba di hari biasa dan nanti kita konsistenkan pada bulan ramadan tahun depan.

Ketiga, semoga sedekah kita semakin lancar. Tentu kita sudah tahu kalau mendapat pahala di bulan Ramadhan akan diperlipat gandakan sebanyak mungkin. Jadi kita harus bisa memanfaatkan pada momen bulan Ramadhan ini untuk selalu bersedekah. Kita sedekah gak harus dengan uang yang banyak, kita sedekah dua ribu saja gakpapa asalkan ikhlas dan terus-menerus. Kita setiap hari bisa sedekah di masjid, sedekah ke orang-orang dijalanan, sedekah kepada hewan, dan lain-lain. Mulailah bersedekah dengan nominal terkecil terlebih dahulu asalkan ikhlas, jika sudah konsisten bersedekah pasti rezeki kita semakin bertambah dan sedekah kita juga bertambah nominalnya. Jika dilakukan secara terus-menerus, rezeki tambah sedekah juga tambah, maka Insya'Allah kita menjadi orang muslim yang dermawan, disayang Allah sekaligus manusia.

Keempat, semoga perkataan kotor hilang dari diri kita. Kita sebagai manusia tidak akan pernah lepas dari berkata kasar. Dari diri kita sendiri yang memulainya, jika kita dari kecil terbiasa untuk berkata kotor, sampai besar pun kebiasaan itu tidak akan pernah hilang. Dan jika kita sudah terbiasa bicara yang baik-baik dan tidak kotor, maka sampai dewasa pun tidak akan berbicara kotor. Di bulan ramadan inilah kita tidak hanya dituntut untuk menahan lapar dan dahaga, tapi juga menahan syahwat, menahan perkataan kotor, dan lain-lain. Jika kita masih sering berbicara kotor, cobalah untuk menahannya dan membiasakan berbicara dengan kalimat-kalimat terpuji terutama pada bulan Ramadhan ini. Semoga di bulan ramadan ini, kita semua bisa mengurangi kata-kata kotor yang terbiasa terucap dan jika kita bisa konsisten, lama-lama akan hilang dengan sendirinya.

Ilustrasi seorang muslim (Sumber : Pinterest:pngtree)
Ilustrasi seorang muslim (Sumber : Pinterest:pngtree)

Semoga di bulan ramadan ini, kita sebagai muslim jangan sampai menghilangkan arti muslim yang sebenarnya. Iya bener kita muslim, tapi apakah kita melaksanakan sholat, puasa, bahkan ibadah-ibadah sunnah lainnya pada bulan ramadan? Jangan sampai kita tidak melaksanakan syariat-syariat islam, justru kita harus Amar Ma'ruf Nahi Munkar yaitu mengajak orang untuk berbuat baik dan mencegah atau menahan seseorang untuk melakukan keburukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun