Mohon tunggu...
Habib MochammadHusain
Habib MochammadHusain Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa manajemen FEB UMM

pengusaha muda sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selama Pandemi Covid-19, Peminat Sepatu Sneakers Kulit Mengalami Kenaikan

23 Januari 2021   08:59 Diperbarui: 23 Januari 2021   09:07 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Produksi sepatu kulit di Indonesia, semakin merambah segmentasi milenial.

Jika sebelumnya produk sepatu kulit menyasar pria kantoran, penggemar gaya formal, kini sudah bisa dinikmati pemuda.

Misalnya Prabu Indonesia, yang malah mencatat pertumbuhan selama pandemi Covid-19, apalagi setelah diluncurkannya artikel 'lifestyle' yang lebih kasual.Selama pandemi ini tumbuh sekitar 20-40 persen setiap bulan," kata Lisa Yumi, pendiri merek yang berbasis di Ciawi, Bogor tersebut, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 12 November 2020.Kondisi itu pun membuatnya tidak harus menyiasati krisis misalnya dengan pemangkasan karyawan.

Saat ini, dia mempekerjakan sekitar 165 karyawan dengan produksi yang stabil 1.000 pasang sepatu, sesuai demand.Dia mengaku tidak mengamati adanya pola khusus penjualan sepatu kulit di era pandemi, yang mengharuskan sejumlah wilayah diperketat dengan PSBB, dan imbauan di rumah saja.Saya juga bingung saat PSBB, normalnya orang kantoran kan tidak pergi bekerja. Tapi karena kita terus mencari tren dan kebutuhan, seperti untuk lifestyle, dan merilis sneakers, barangkali jadi lebih meningkat. Karena sneakers sendiri sangat diminati," ucap Lisa.

Jika sebelumnya ia menyasar target usia konsumennya di kisaran 25-45 tahun, kini peminatnya sudah mulai beragam ke usia mulai dari 20 tahun.Meskipun tetap, tren slip on untuk keperluan formal, masih sangat diminati di Indonesia.

Sepatu yang dirilis 2012 dan diproduksi pabrikan sejak 2018 ini, sudah memiliki penggemar sampai Australia.

Di negeri kangguru, minatnya berbeda dengan di Indonesia. Di sana sepatu kulit yang stylish bukan untuk keperluan formal lebih dicari.Namun sejauh ini pihaknya baru melayani belanja business to consumer.Setelah mencatat pertumbuhan cukup baik tahun ini, baru pada 2021, rencananya Prabu Indonesia mengekspor produknya.

Sudah diteken nota kesepakatan (MoU) dengan distributor Australia, senilai 1 juta dolar Australia, dan akan berlangsung kerja samanya pada 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun