Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jokowi Turun Gunung Ngurusi Sepak Bola, Apa Kabar PSSI?

5 Oktober 2022   21:40 Diperbarui: 5 Oktober 2022   22:26 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peristiwa tewasnya suporter sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang membuat mata dunia menyorot tajam ke Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mau tidak mau dianggap oleh para tokoh dunia sebagai orang yang bertanggung jawab dan tau situasi tentang peristiwa tersebut.

Tercatat ada 3 ( tiga) tindakan yang telah dilakuakn Jokowi guna  merespon serta menangani peritiwa tersebut. Pertama, sejak hari pertama kejadian tersebut, pada hari Minggu pagi ( 2/10/2022), Jokowi telah melakukan konfrensi pers guna menyampaikan rasa belangsungkawa dan berjanji mengusut tuntas kasus tersebut. Pertandingan tersebut berlangsung pada Sabtu malam  ( 1/10/2022).

Kedua,  pada pada Senin (3/10/2022) Jokowi berinisiatif menelepon langsung Presiden FIFA, Gianni Infantino guna menjelaskan peristiwa Kanjuruhan, selain itu juga Jokowi menyinggung sedikit tentang Piala Dunia U -20 yang akan digelar tahun depan. Pada prinsipnya sesuai kata Jokowi, Indonesia pasrah dengan tindakan yang akan diambil FIFA terhadap sepakbola Indonesia, apabila FIFA pada akhirnya menjatuhkan sanksi.

Yang ketiga, pada Rabu ( 5/10/2020), Presiden Jokowi ditengah kesibukkannya dan jadwalnya yang padat untuk persiapan G20, berkunjung langsung ke Stadion Kanjuruhan untuk melihat kondisi stadion dan mendapatkan visual / laporan langsung di lapangan terkait kejadian tersebut.

Ya, Jokowi harus turun gunung memastikan semua tertangani dengan baik. Bahkan Jokowi sampai memikirkan dan berinisuatif menelpon Presiden FIFA. Yang menjadi pertanyaan tentunya mengapa PSSI sebagai organisasi yang menaungi masalah persepakbolaan Indonesia terkesan lambat dan selalu kalah selangkah dengan Jokowi.

Seharusnya PSSI lah bersama sang ketua umum membuat pernyataan media sebelum orang nomor 1 berbicara kepada masyarakat. Hal itu bisa menjadi bentuk tanggung jawab moral kepada publik bahwa PSSI lah yang akan mengurusi semua hal terkait masalah ini.

PSSI "baru" mengadakan komferensi pers pada pukul 13.00 hari Minggunya. Dan yang menyampaikannya adalah  Sekjennya Yunus Nusi, bukan langsung Ketua Umumnya.

Kedua inisiatif menelpon FIFA jelas adalah langkah startegis dari Jokowi. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak lepas tangan terhadap permasalah ini. Menelpon Presiden FIFA juga dapat dinilai bahwa Indonesia butuh bantuan FIFA untuk perbaikan ke depannya. Dan yang paling strategis tentunya ini adalah lobby sangat halus untuk mengamankan Indonesia dari  tuan rumah Piala Dunia U 20. Kasarnya Jokowi mau bilang. Indonesia memang salah, Indonesia banyak kekurangan, maka dari itu bantulah Indonesia, dan untuk Piala Dunia U 20 jangan dibatalkan, Indonesia siap menerima saran dan kritikan dari FIFA.

Nah yang menjadi pertanyaan lagi. Apakah PSSI bisa bekerja secepat Presiden? Adakah pihak PSSI yang menyampaikan laporan ke FIFA sebelum Jokowi menelpon Presdien FIFA? Adakah komunikasi antara Ketum PSSI dan Presiden FIFA? Atau jangan -- jangan PSSI malah tekejut dengan langkah berani Jokowi menghubungi langsung Presiden FIFA?. Perlu diketahui bahwa FIFA biasanya paling anti ketika sepakbola atau federasi sepalbola di suatu negara di intervensi oleh  pemerintah setempat.

Jokowi tentunya ingin masalah ini segera selesai, bisa diungkap siapa sebenarnya paling bertanggung jawab ?, Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk segera bekerja mengungkap kasus ini secepat- cepatnya. Pastinya Jokowi menaruh perhatian lebih kepada peristiwa ini. Jangan sampai kepercayaan dunia kepada Indonesia menjadi jatuh. Apalagi dalam waktu depat ada pertemuan G20 tingkat kepala negara di Bali. Jokowi pastinya tidak mau Indonesia dianggap negara yang tidak ramah bahkan tidak aman.

Dilain pihak PSSI beserta jajaranya harus juga bisa mengungkap kasus ini seterang terangnya. Pihak lain mungkin ada salahnya. Tetapi PSSI tidak boleh lepas tangan karena segala kegiatan sepakbola professional muaranya adalah ke PSSI. Bagaimana Pak Iwan ? Siap?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun