Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

MU Babak Belur, Ten Hag Salah Pilih Line Up?

3 Oktober 2022   20:10 Diperbarui: 3 Oktober 2022   20:19 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Derby Manchester telah usai. Diwarnai Hatrick Haaland dan Phil Foden, The Netizen berhasil menghancurkan Red Devils dengan skor telak 6-3. Dan kembali, langit Manchester-pun semakin membiru dengan kemenangan ini.

Terlihat City tampil sangat percaya diri. Pep Guardiola tetap mengusung skema 4-3-3, tanpa ada perubahan berarti dari minggu sebelumnya. Sedangkan MU sendiri juga percaya diri mengusung skema 4-2-3-1 yang telah dipakai untuk beberapa pertandingan terakhir.

Di posisi penjaga gawang ada De Gea, empat Bek diisi  Malacia di kiri,  Diogo Dalot di kanan, serta duet Martinez dan Varane di jantung pertahanan. Dua gelandang bertahan diisi Eriksen dan McTominay. Untuk barisan  Penyerang diisi Sacho, Fernandes, Anthony, dan terakhir  Rashford  di plot sebagai penyerang tunggal.

Melihat skema ini nampak Ten Hag ingin ada keseimbangan di lini tengah antara bertahan dan menyerang. Dengan adanya dua gelandang bertahan Ten Haag berharap bisa meladeni atau setidaknya meredam keagresifan para gelandang dan penyerang City. Skema ini yang dirancang Ten Haag ini jelas tidak salah kalau untuk meredam keagresifan City, yang jadi masalah pemilihan pemainnya yang kurang tepat serta terlambat untuk mengganti pemain.

Untuk lini belakang, yang menjadi sorotan adalah sisi kanan yang diisi oleh Dalot. Beberapa kali Dalot tidak bisa menjaga pergerakan Grealish bahkan sampai mendapatkan kartu kuning. Gol -- Gol City pun sebagian besar dimulai dari sisi kanan pertahanan MU. Kemudian yang perlu mendapat kritikan adalah penampilan Varane yang gagal untuk menjaga jantung pertahanan serta mengawasi pergerakan 2 striker City. Varane terlihat lambat dalam menutup gerak serta kurang bisa membaca pola serangan permainan City. Dari statistik terlihat City bisa melepaskan 22 tembakan berbanding 12 oleh MU. Cidera kecil di pertengahan babk pertama nampaknya juga membuat Varane tidak optimal.

Ten Hag seperti, anti dan tidak mau merubah barisan pertahanan yang beberapa pertandingan belakang yang tampil cukup solid. Padahal seharusnya Ten Haag bisa melihat bahwa bek -- bek yang dipasang kedodoran saat melawan City. Pergantian sebelum babak pertama selesai harusnya bisa dilakukan tanpa harus menunggu jeda. Di bangku cadangan masih ada V. Lindelof atau L. Shaw yang  kedua pemain ini memang pada akhirnya masuk tapi sudah terlambat.

Yang menjadi sorotan tentunya penempatan 2 gelandang bertahan yang diisi oleh Eriksen dan Mc Tominay. Jelas terlihat bahwa kedua pemain ini semalam tidak bisa mengimbangi kecepatan galandang City. Eriksen sejatinya adalah gelandang serang yang semestinya ditempatkan agak kedepan bersama Fernandes. Sedangkan MC Tominay seperti demam panggung saat memegang bola. Seandainya Ten Hag bisa memilih Casemiro dan Fred di posisi ini mungkin cerita akan lain. Casemiro jelas punya pengalaman di level tertinggi bersama Madrid, tentunya itu sangat berguna untuk pertandingan sebesar ini. Sedangkan Fred lebih "berani" dan mobile sebagai gelandang bertahan.

Untuk barisan penyerang  tentunya pemilihan Rashford di depan patut dipertanyakan. Rashford seperti mati kutu dan tidak bisa berbuat banyak. Publik tentunya sangat berharap Ronaldo yang berada di posisi ujung tombak tersebut. Bukan karena sentiment pribadi. Tetapi jelas pergerakan Ronaldo selama ini kerab merepotkan barisan pertahanan lawan. Belum lagi secara psikis be- bek akan lebih tertarik untuk mejaga Ronaldo dan terciptalah ruang kosong yang dapat dimanfaatkan oleh pemain lain.

Sayang Ten Hag terlalu ego untuk tidak memasang Ronaldo di depan, sehingga terlihat semalam yang bekerja mati matian di depan hanya Fernandes dan Anthony. Sedangkan Sancho sendiri tidak banyak bisa memegang bola dan cenderung sering kehilangna bola.

Tidak mengubah tim yang menang mungkin filosofi Ten Hag, skema dan pemain line -- up ini rupanya sama dengan saat MU mengalahkan  Arsenal 3-1. Tetapi menghadapi City jelas diperlukan pendekatan berbeda. Ten Hag harusnya jeli melihat ketika pertandingan sudah menunjukkan skor 2-0 dan baru setengah main babak pertama. Pastinya ada yang salah dari strategi atau pemain yang dipasang. Jangan sampai menunggu skor 4-0 atau harus menunggu setengah babak baru mengganti pemain.

Harus diakui memang bahwa skema permainan City semalam sangat - sangat baik dan enak dilihat. Pep Guardiola tampak sangat mempersiapkan timnya. Pep juga bisa meramu tim tersebut sehingga tiap pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Setiap serangan City sepertinya kita melihat akan tercipta gol lagi. Begitu cepat, tak terprediksi dan jelas mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun