Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola

MU dalam Krisis Lagi?

24 Januari 2020   09:39 Diperbarui: 24 Januari 2020   09:36 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekalahan 0-2 dari Burnley di "kandang sendiri" pada pekan ke-24, membuat MU (Manchester United) harus menelan kekalahan kedua secara beruntun. Dalam lima pertandingan terakhir MU sudah kalah 3 kali.

Tentunya ini bukan hasil yang ingin dicapai oleh Ole Gunnar Solskjaer bersama skuadnya. Sempat memberikan harapan untuk fans MU saat ditunjuk menjadi pelatih sementara menggantikan Jose Mourinho, performa Ole dan pasukannya mulai menurun justru setelah dia dipermanenkan oleh manajemen.

Nampaknya manajemen MU masih sedikit bersabar dan melihat performanya setelah jeda musim dingin, namun dengan melihat realita di lapangan nampaknya sulit bagi Ole untuk dapat membuat MU berjaya lagi.

Sebenanrnya skuad MU juga tidak buruk-buruk amat. Masih ada David De Gea di bawah mistar, di belakang ada Harry Maguire dan Victor Lindelof, di tengah masih ada Mata, Pogba, Matic dan deretan pemain muda berbakat seperti Daniel James, Scott McTominay di depan masih ada Rashford dan pemain muda seperti Mason Greenwood. Dari Skill individu jelas mereka tidak diragukan lagi. Jadi apa yang salah dari MU?

Jelas bahwa persaingan di Liga Inggris sangat ketat. Setiap tim dituntut tampil prima di setiap minggu dan di setiap turnamen yang mereka ikuti. Jadwal padat dan tekanan fans sangat menguras fisik dan emosi, apalagi untuk klub sebesar MU. Bayang-bayang kebesaran MU di era Sir Alex nampaknya belum juga sirna di benak pencinta MU.

Bahwa sepakbola Liga Inggris berkembang begitu pesat, bahwa tidak ada klub yang bisa mendominasi terus menerus seperti 5-10 tahun yang lalu, Man City pun begitu, pada akhirnya harus menerima roda berputar saat ini kalah jauh dari Liverpool. Apakah Liverpool bisa mendominsasi ke depannya? Belum tentu juga, banyak faktor tentunya. Salah satunya memepertahankan pemain bintangnya.

MU seharusnya tidak perlu terlalu bersedih meratapi nasibnya, tetapi berbedah adalah suatu keharusan. MU saat ini banyak stok bibit-bibit muda yang mungkin 2-3 tahun lagi mencapai usia keemasanya dalam bermain bola. 

Dibutuhkan pendekatan berbeda dalam membangun tim. Apakah dengan membentuk kerangka tim dari muda seperti yang Sir Alex lakukan? Atau mengikuti jalan Man City dan Real Madrid yang jor-joran membeli pemain?

Mengganti Ole mungkin saja menjadi jalan pintas oleh klub daripada pusing mendengar ocehan para fans, tetapi ingat bahwa jeda transfer musim dingin bakal lewat itu berarti MU walaupun ganti pelatih tidak bisa beli pemain. 

Jadi pemainnya ya itu-itu juga. Ole nampaknya ingin mengikuti jejak sang mentor Sir Alex, tapi nampaknya kita yang tidak sabar menunggu hasilnya. Kita tunggu saja ada berita heboh apa dari tempat latihan MU di Carrington.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun