Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Rexy Mainaky, Faktor Pembeda saat Indonesia Berjumpa Thailand

21 Mei 2018   21:00 Diperbarui: 21 Mei 2018   21:29 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan Piala Thomas dan Uber 2018 sedang dilangsungkan di Bangkok, Thailand mulai 20 -- 27 Mei 2018. Sebagai tuan rumah tentunya Thailand telah mempersiapkan diri jauh jauh hari dalam menghadapi event bergengsi dua tahunan ini.

Salah satu bukti keseriusan Thailand adalah dalam memilih pelatih kepala untuk tim nasional mereka. Seperti yang kita ketahui bersama saat ini pelatih kepala tim bulutangkis Thailand dipegang oleh pelatih asal Indonesia yakni Rexy Ronald Maniaky atau sering dipanggil Rexy Maniaky.

Semenjak tidak ditunjuk lagi menjadi kepala di Indonesia di bawah kepemimpinan Wiranto, Rexy yang pada masa jayanya berhasil meraih emas olimpiade saat berpasangan dengan Ricky Subagya menerima pinangan dari Asosiasi bulutangkis Thailand. 

Rexy sendiri mulai melatih Thailand sejak awal tahun 2017 lalu. Dalam kurun waktu setahun menangani tim Thailand Rexy sudah membuat kemajuan yang significant. Termasuk dimana Thailand menjadi juara umum di SEA Games 2017. Empat medali dari nomor beregu putri, ganda putri, ganda campuran, dan ganda putra sukses diboyong negeri berjuluk gajah putih tersebut.

Sosok kelahiran ternate 50 tahun inilah yang harus benar -- benar diwaspadai oleh Tim Indonesia. Indonesia sendiri bergabung satu grup dengan Thailand di Piala Thomas di grup B bersama Korea Selatan dan Kanada. Dengan segudang pengalamannya saat melatih di Indonesia tentunya Rexy sudah tau seluk beluk keunggulan serta kelemahan tim Indonesia. Para pemain dan pelatih Tim Indonesia harus bisa mengantisipasi setiap taktik yang mungkin dilakukan oleh tim tuan rumah.

Rexy sendiri mengatakan cukup senang dengan bergabung satu grup dengan Indonesia dan Korea Selatan. Rexy menyakini bahwa peluang untuk lolos ke babak selanjutnya terbuka lebar. Hal inilah yang perlu diantisipasi oleh tim Indonesia.

Boleh jadi pertandingan melawan Thailand di pertandingan kedua adalah pertandingan hidup mati untuk Tim Thomas Indonesia. Di lihat dari komposisi pemain sebenarnya kita masih lebih baik sedikit. Kekuatan Thailand terdiri dari Tanongsak Saensomboonsuk (23), Khosit Phetpradab (24), Sappanyu Avihingsanon (32) di ganda putra ada Dechapol/Kedren ( 23), Bodin/Nipithon (24).

Sedangkan Indonesia  mengandalkan Antony Ginting (10), Jonathan Christie (11), Ihsan Maulana (45). Sedangkan di ganda ada pasangan nomor satu dunia Kevin/Markus, kemudian ada pasangan lawas yang coba di satukan kembali Hendra/Ahsan. Selebihnya Indonesia masih punya Fajar Alfian/Muhammad Rian (10), Berry/Hardianto (19).

Sektor ganda putra masih menjadi andalan Indonesia untuk memenangkan pertandingan, nah dengan adanya sosok Rexy di kubu lawan, hal inilah yang harus benar -- benar di perhatikan. Rexy yang notabene adalah salah satu mantan ganda terbaik dunia, tentu sudah hapal sekali permainan kita terutama di ganda putra.

Untuk Informasi Tim Thomas Indonesia sendiri akan menghadapi tuan tumah Thailand pada pertandingan kedua  pada hari selasa 22 Mei 2018 pukul 19:00 WIB. Sebelumnya pada pertandingan pertama hari Minggu 20 Mei 2018 telah menghadapi Kanada dan menang 5-0, sedangkan Thailand kalah 3-2 kala berhadapan dengan Korea Selatan.

Semoga baik Tim Thomas dan Uber Indonesia tetap bisa meraih hasil maksimal, siapapun lawan dan siapapun pelatih lawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun