Mohon tunggu...
Travel Story

Candi Borobudur

4 September 2017   21:18 Diperbarui: 4 September 2017   21:49 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tidak mengenal Candi Borobudur? Candi ini adalah candi terbesar di dunia dan masuk ke dalam 7 keajabaian dunia. Candi ini terletak di Jawa Tengah, lebih tepatnya di kota Magelang dan berjarak 100km dari barat laut Yogyakarta. Meskipun berlokasi di kota Magelang, namun candi Magelang lebih dikenal sebagai salah satu tujuan wisata jika kita berada di Yogyakarta. Menurut masyarakat sekitar, candi dengan bentuk stupa ini telah berdiri sejak tahun 800 dan masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini. Dengan keindahannya yang begitu enak dipandang, dan merupakan tempat yang strategis sebagai tempat wisata dan juga candi untuk beribadah. Tidak hanya umat Hindu yang pergi kesana untuk ibadah, tetapi orang asing dan domestic datang untuk mengaggumi betapa besarnya candi ini.

Walaupun masih terjaga keindahannya, namun dibeberapa sisi terdapat kerusakan-kerusakan entah karena faktor alam seperti akibat gempa bumi dan ada juga karena faktor manusia yang tidak bertanggung jawab. Sebetulnya sudah banyak upaya yang dilakukan pengelola cagar budaya dunia itu untuk mengantisipasi kejadian tersebut. 

Mulai dari pemasangan rambu-rambu di tangga, stupa, dan titik lainnya agar wisatawan tidak menginjak, duduk, maupun memanjat, hingga penempatan petugas keamanan setiap hari. Balai Konservasi Borobudur (BKB) mencatat ada 80 orang petugas keamanan yang berjaga setiap hari di zona I Candi Borobudur. Tidak hanya satpam, tapi juga petugas pengarah wisatawan. Namun jumlah tersebut dinilai tidak sebanding dengan jumlah wisatawan Candi Borobudur, apalagi ketika musim liburan. 

Pada lebaran 2017 ini tercatat sekitar 56.000 wisatawan datang  dalam sehari. Pemerintah Republik Federal Jerman bekerjasama dengan UNESCO perwakilan Indonesia dan Balai Konservasi Borobudur (BKB) melakukan konservasi struktural dan penelitian terhadap kondisi terkini bebatuan Candi Borobudur. mereka mengamati adanya perbedaan yang signifikan antara kondisi relief di musim hujan dan kemarau, yakni adanya rembesan air yang kami perkirakan menjadi faktor penyebab beberapa kerusakan seperti pengelupasan, penggaraman/kerak, lapisan kuning, lubang-lubang dan bintik, air yang merembes bisa saja mengandung berbagai mineral maupun zat-zat yang dapat menyebabkan kerusakan batu. Karena hal itulah dilakukan renovasi atau perbaikan di tahun 2016 dengan membersihkan lumut, membongkar batu dan membersihkannya dan di pasang lagi agar tidak rusak dan candi ini masih tetap bisa dinikmati walaupun keasliannya sudah tidak seperti dulu.

Candi Borobudur ini adalah candi Budha yang menjadi salah satu yang terbesar tidak hanya di Indonesia, melainkan didunia. Terdapat sejarah yang menakjubkan dibalik berdirinya candi ini. Tidak berlebihan jika Candi Borobudur layak dinobatkan menjadi salah satu aset berharga negara ini yang wajib dijaga kelestariannya agar anak cucu kita bisa menikmatinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun