Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, membaca cerita, Seorang istri yang banyak mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Uni Coco (Arang Kelapa)

16 November 2024   09:20 Diperbarui: 16 November 2024   09:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri
dok. pri

Karya: Gutamining Saida

Di sebuah desa kecil kecamatan Kedungtuban jauh dari Kabupaten, tersembunyi sebuah pabrik mungil yang menyimpan rahasia besar. Pabrik ini bukanlah pabrik biasa, melainkan sebuah tempat di mana tempurung kelapa yang seringkali dianggap limbah, disulap menjadi produk bernilai tinggi yang menembus pasar internasional.

Setiap harinya, tumpukan tempurung kelapa kering tiba di pabrik. Tempurung-tempurung ini kemudian melalui proses yang panjang dan penuh ketelitian. Pertama-tama, tempurung kelapa dipecah menjadi potongan-potongan kecil, lalu digiling hingga menjadi serbuk halus. Serbuk tempurung kelapa inilah yang menjadi bahan baku utama pembuatan arang.

Serbuk tempurung kelapa kemudian dicampur dengan tapioka. Campuran ini memiliki peranan penting dalam menghasilkan arang dengan kualitas yang baik. Setelah tercampur rata, adonan tersebut dibentuk menjadi cetakan-cetakan kecil. Proses selanjutnya adalah pemanasan. Adonan cetakan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu tinggi. Proses pemanasan ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air dan zat-zat pengotor lainnya dalam adonan, sehingga menghasilkan arang yang padat dan berpori.

Setelah melalui proses pemanasan, arang yang masih panas kemudian didinginkan. Proses pendinginan ini sangat penting untuk menghindari retak atau pecahnya arang. Setelah dingin, arang siap untuk dicetak. Arang yang telah dicetak kemudian dimasukkan kembali ke dalam oven untuk proses pembakaran akhir. Proses pembakaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas arang dan menghilangkan sisa-sisa zat yang mudah terbakar.

Arang yang telah selesai diproses kemudian dikemas dengan menggunakan plastik. Beberapa buah arang dikemas dalam plastik kecil sebagai kemasan dalam, lalu kemudian dimasukkan ke dalam kotak yang lebih besar sebagai kemasan luar. Produk akhir ini siap untuk dikirim ke berbagai negara di dunia.

Meskipun ukurannya kecil, pabrik arang di Kedungtuban ini memiliki peran yang sangat besar bagi masyarakat sekitar. Pabrik ini telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 45 orang, sebagian besar adalah perempuan. Dengan demikian, pabrik ini tidak hanya memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Produk arang dari Kedungtuban telah berhasil menembus pasar internasional. Arang-arang ini diekspor ke berbagai negara, seperti Lebanon, Turki, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Hal ini membuktikan bahwa produk Indonesia, khususnya produk dari daerah kecil seperti Kedungtuban, mampu bersaing di pasar global.

Keberhasilan pabrik arang di Kedungtuban ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan. Mereka bekerja sama dengan penuh semangat untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah juga sangat penting dalam pengembangan usaha ini.

Kisah sukses pabrik arang di Kedungtuban ini mengajarkan kita bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, kita dapat mengubah limbah menjadi produk yang bernilai tinggi. Selain itu, kisah ini juga membuktikan bahwa produk-produk lokal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar internasional. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun