Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, baca cerita Seorang istri yang banyak mimpi,

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Banjir di Area Cepu dan Sekitarnya

5 Desember 2022   10:38 Diperbarui: 5 Desember 2022   11:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Kary : Gutamining Saida

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Kedatangan air banjir dapat dipridiksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang secara tiba-tiba. Akibat dari angin badai atau tanggul yang jebol.

Adapun penyebab banjir adalah

  • Curah hujan yang tinggi
  • Jumlah air hujan yang jatuh selama periode tertentu di suatu daerah.
  • Letak wilayah di daerah cekungan
  • Letak di daerah cekungan cenderung terisi air sebab air mencari daerah yang lebih rendah.
  • Aliran  sungai tidak lancar
  • Aliran tidak lancar sebab banyak sampah, sungai mengalami penyempitan.

Akhir-akhir ini cuaca tidak menentu. Langit tertutup awan gelap. Mengisyaratkan akan turun hujan. Para petani banyak menunggu datangnya hujan. Hujan yang turun selama berjam-jam mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang. Sejumlah wilayah  di area Cepu dikepung banjir. Aktifitas warga  menjadi terganggu. Tidak hanya bagi pedagang yang diterjang banjir. Namun banyak sekolah, pemukiman penduduk ikut terendam banjir. Banjir yang melanda Cepu kemarin hampir sepinggang orang dewasa.

Air menggenangi kawasan Tuk Buntung, Taman seribu lampu, Balun, Mulyarejo. Kawasan ini terdapat beberapa sekolah yang tidak luput dari terjangan air banjir. Ditunjang dengan situasi air hujan yang turun mulai sore setelah ashar sampai menjelang malam.

Fenomena musibah banjir yang terjadi di area Cepu.  Air banjir yang mengenang di sekolah. Ada salah satu guru yang memberikan komentar.

  • "Wah...sekolah kita ini menuju sekolah Penggerak!"
  • "Kok bisa?" Bagaimana maksudnya?

Maksudnya sekolah kita saat habis terkena musibah banjir, mampu menggerakkan semua warga sekolah. Mulai dari siswa, guru, karyawan, Kepala Sekolah dan semua warga.  Mereka bergerak, melaksanakan kerja bakti membersihkan bekas banjir yang melanda. Membuang sampah-sampah di lingkungan sekolah akibat banjir. Menguras air banjir yang tersisa. Mereka mengerjakan secara gotong royong. Dan menciptakan lingkungan kekeluargaan yang erat di sekolah.

Tentunya difinisi sekolah penggerak di atas menurut pendapat para warga sekolah yang terkena musibah banjir.

Semoga sekolah yang terkena banjir menjadi sekolah penggerak seperti yang dituturkan mas Menteri. Aamiin. Semoga tulisan ini manfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun