Mohon tunggu...
Agustinus Nicolaus Yokit
Agustinus Nicolaus Yokit Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Bukan seorang Pujangga dan Bukan seorang Filsuf

Menjadi prehensi positif bagi perkembangan orang lain... Masih belajar untuk Altruis... Sedang berjalan dalam pencarian pada Kebijaksanaan Sejati...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemberi Harapan Pasti Bukan Pemberi Harapan Palsu

28 Oktober 2021   11:26 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:39 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada istilah gaul yang tidak asing bagi kita yaitu PHP (Pemberi Harapan Palsu). Istilah ini digunakan sebagai kata sifat atau sebutan untuk orang-orang yang suka memberikan harapan atau janji namun tak kunjung membuktikan harapan tersebut. Orang-orang seperti ini disebut sebagai pemberi harapan palsu. Para pemberi harapan palsu, sungguhlah berbeda dengan pemberi harapan yang pasti atau biasa disebut PHP positif.

Hari ini Injil Yohanes menggambarkan dan menunjukkan dengan sangat baik siapa sebenarnya Pemberi Harapan yang Pasti itu. Dialah Tuhan Yesus!! Tuhan Yesus memang menyatakan dengan tegas dalam amanat perpisahan kepada para murid-Nya bahwa Ia akan pergi kepada Allah Bapa, tetapi Sang penghibur atau Roh Kudus akan diutus untuk datang dan tinggal serta menyertai para murid.

Yesus memang berpesan sekaligus memberikan harapan kepada para murid-Nya. Harapan yang dimaksudkan ialah harapan tentang datangnya sang Penghibur atau Roh Kudus yang akan menyelamatkan. Roh Kudus tidak hanya menyelamatkan tetapi juga akan menyingkapkan ketidakbenaran, membangkitkan kesadaran akan kesalahan atau dosa dalam diri manusia. Dan selanjutnya Ia akan menggerakkan manusia untuk memohon ampun atas dosa-dosanya. Pesan dan harapan Yesus sudah jelas disampaikan bahwa Ia harus pergi, agar Roh itu akan datang. Dan oleh karena itu, para murid diminta untuk percaya kepada-Nya dan tetap berpegang teguh di dalam iman. Yesus sungguh pemberi harapan yang pasti, karena janji atau harapan yang diberikan-Nya, dapat Ia tepati dan pastikan.

Bacaan pertama hari ini, mengkonfirmasi bahwa Yesus adalah pemberi harapan yang pasti. Di sana dikisahkan dengan sangat baik bahwa kesetiaan, juga keteguhan iman dari Paulus dan Silas, akhirnya mendatangkan keselamatan bagi hidup mereka. Paulus dan Silas tetap setia juga teguh dalam doa serta puji-pujian kepada Tuhan. Bahkan setelah mereka disiksa dan dianiaya, mereka tetap setia dan teguh. Apa yang membuat mereka setia dan teguh? Jawabannya karena mereka percaya bahwa Yesus bukanlah pemberi harapan palsu melainkan pemberi harapan yang pasti. Yesus akan memastikan apa yang telah dijanjikan kepada para murid sebelum Ia naik ke surga. Dan kepercayaan akan harapan itu yang selalu dipegang teguh oleh para murid di dalam mewartakan karya keselamatan di tengah dunia.

Para konfrater yang terkasih!

Mari kita belajar untuk menjadi pemberi harapan yang pasti seperti Yesus. Jangan sampai kita menjadi pemberi harapan palsu yang telah berjanji dan memberi harapan kepada umat Allah untuk mau melayani mereka dan bahkan telah mengirarkan kaul untuk taat serta setia kepada Tuhan, tetapi kenyataannya, kita masih cenderung mengutamakan kepentingan diri. Lebih merasa nyaman dengan dunia kita, ketimbang keluar dari zona nyaman dan turut memperhatikan kepentingan orang lain yang ada di sekitar kita. Mari menepati janji serta harapan kepada orang lain dan terlebih kepada Tuhan di dalam jalan panggilan ini. Semoga Demikian!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun