Mohon tunggu...
Agustinus Nicolaus Yokit
Agustinus Nicolaus Yokit Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Bukan seorang Pujangga dan Bukan seorang Filsuf

Menjadi prehensi positif bagi perkembangan orang lain... Masih belajar untuk Altruis... Sedang berjalan dalam pencarian pada Kebijaksanaan Sejati...

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Membangun Hubungan Tanpa Status, Yakin?

20 Agustus 2021   13:24 Diperbarui: 21 Agustus 2021   20:30 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjalani hubungan tanpa status. (sumber: Pixland via kompas.com)

Perkembangan dunia yang semakin maju turut mempengaruhi perilaku hidup manusia terlebih dalam hal relasi (relation). Tak jarang relasi antarmanusia dapat menjadi kekuatan bagi setiap individu untuk mampu menjalani hidupnya di tengah dunia. 

Pada kesempatan ini, saya hendak mendalami hubungan atau relasi yang lazimnya dialami oleh pria dan wanita. Menjalin hubungan yang jelas dengan status yang jelas pula seperti sahabat, pacaran, atau bahkan menikah merupakan hal yang sangat diperhitungkan oleh manusia pada umumnya. 

Namun, beberapa manusia lebih memilih untuk tetap menjalin hubungan atau relasi tanpa harus memastikan status mereka. Menjalin hubungan dengan status berarti kita hendak memperjelas maksud dan tujuan dari relasi yang dibangun itu. 

Ke mana arah yang hendak dituju dan tentunya harus memiliki visi yang pasti. Berbeda dengan beberapa orang yang lebih memilih untuk tetap menjalin relasi tanpa harus terikat pada status seperti pacaran atau sebagai pasangan suami-istri. 

Atas fenomena yang terjadi itu, saya lalu melihat bahwa semakin ke sini (zaman now), orang-orang lebih merasa nyaman untuk tetap menjalin hubungan tanpa status, walaupun tentunya akan menimbulkan dampak negatif secara psikologis. 

Apa maksudnya menimbulkan dampak negatif secara psokologis? Mari kita bahas bersama.

Pertama, kita perlu memahami bahwa manusia merupakan "homo socialis" (makhluk sosial) yang tidak akan pernah terlepas dari relasi atau keterjalinan dengan sesama manusia atau bahkan dengan apa saja. 

Dengan konsep dasar ini, maka dikenal istilah "No Man is an Island" yang sesungguhnya telah dipublikasikan menjadi buku pada tahun 1624 oleh John Donne, seorang penyair berkebangsaan Inggris. Istilah tersebut dapat diterjemahkan demikian, "Tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri seperti sebuah pulau". 

Dengan pemikiran dan pemahaman itu, maka relasi atau hubungan antarmanusia merupakan hal yang sangat fundamental. 

Saya sebagai manusia dapat hidup dan bertahan sampai saat ini karena bantuan dari sesama manusia. Relasi antarmanusia dimulai dari awal kehidupannya (kelahiran) hingga akhir dari perjalanan hidupnya di dunia (kematian). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun