Mohon tunggu...
agus s
agus s Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi

Menulislah Maka Kamu akan Menemukan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Filosofi Sebatang Rokok Bagi Petani

27 April 2018   11:21 Diperbarui: 27 April 2018   11:21 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengajak masyarakat mencintai rokok. Melainkan ingin mengetahui sisi lain rokok dikalangan seorang petani. Kalau Anda terlahir dari keluarga seorang petani tentu sangat paham akan pengetahuan rokok dan mereka para petani. Ketika akan berpergian ke ladang atau sawah misalnya rokok selalu di bawa. Biasanya masyarakat sebagai petani menaruhnya dalam wadah kecil hasil daur ulang dari plastik. Plastik yang digunakan dapat berupa plastik bekas apapun. Sehingga, jelas mampu memahami pentingnya untuk mendaur ulang sampah anorganik.

Rokok yang dipakai dan dibawa ketika ke ladang dan sawah bukan rokok seperti sekarang yang sudah jadi. Tinggal menyiapkan korek dan menyulutnya. Petani bukan yang berada di desa pada umumnya meracik sendiri akan rokok itu. Menyiapkan berbagai bahan yang digunakan untuk membuat rokok. Uniknya sebagai bungkus rokok itu sendiri ketika kehabisan bahan, menggunakan klobot, kulit bijik jagung yang telah melalui beberapa tahap olahan sehingga tidak lagi kasar dan kasap. Dalam kaitan ini jelas kemndirian telah tumbuh dari diri petani kita. Mereka belajar menjadi seorang peracik yang mampu menyesuaikan dengan seleranya sendiri. Bagaimana tidak asyik kalau meracik sesuai dengan takaran sendiri.

Para petani utamanya di desa juga menanam sendiri tembakau yang akan dijadikan rokok. Untuk pupuk yang digunakan juga disesuaikan dengan keinginanan. Menariknya tidak menggunakan pupuk kimia melainkan dengan pupuk kompos atau kotoran dari hewan ternaknya. Dalam kaitan ini petani untuk keginenisan dari presitida dapat diminimalisir.

Mereka (para petani) juga paham akan pendidikan kepada anaknya. Anak sangat dilarang untuk merokok, mereka tidak ingin sesuatu yang tidak baik terwariskan kapada keturunannya. Ini dapat dilihat bagaimana para petani desa selalu memarahi dan menjauhkan anak-anak dari rokok. Meskipun mereka sendiri merokok. Walaupun kurang efektif tetapi paling tidak mereka tahu akan bahayanya.

Selalu diimbingi dengan olah raga. Olah raga para petani berbeda dengan olah raga orang biasa. Mereka terjun langusung ke sawah dan ladang. Keringan bercucuran dan lelah tanpa kira. Justru dari situlah cara mereka untuk tetap menjaga imun tubuh. Sekaligus mengimbangi pola hidupnya yang tidak sehat. Mereka juga tahu bahwa rokok tidak saja menganggu kesehatan juga bau yang tidak sedap. Berkaitan dengan hal tersebut Dunhill Ultra melalui teknologi less smell is more menjadikan petani lebih nyamn, karena bau yang rendah dan juga segar. Tentu membuat Kamu seakan bersama orang tersayang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun