Mohon tunggu...
Gustap Elias
Gustap Elias Mohon Tunggu... Guru - CGP_Kota Palembang

Jangan pernah berhenti berbagi kebaikan, Sebab orang yang menabur kebaikan akan menuai kesukaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

23 April 2021   22:52 Diperbarui: 23 April 2021   23:42 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sumber daya dalam sebuah komunitas adalah bagian yang sangat penting untuk menunjang berkembangnya komunitas itu sendiri. Namun sedahsyat apapun itu sumber daya, jika tidak dikelola dengan baik, tentu tidak ada gunanya juga. oleh karena itu penting sekali sumberdaya itu dikelola dengan baik. 

Untuk dapat mengelola sumber daya dengan baik dan bermanfaat, dibutuhkan yang seorang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat dijadikan panutan, berkarakter, berintegritas, bijaksana dalam mengambil keputusan, mau mendengarkan serta dapat memimpin pengikutnya untuk mencapai suatu tujuan. 

Seorang pemimpin dalam sebuah komunitas, tentu tidak dapat menjalankan tugasnya sendirian, ia membutuhkan orang lain untuk mendukungnya dalam pengelolaan sumberdaya. Karena mengelola sumberdaya dalam sebuah komunitas adalah tanggung jawab bersama seluruh anggota dalam komunitas itu. Dibutuhkan komunikasi yang baik antara pemimpin dengan bawahannya dan semua anggota lainnya. 

Di sekolah kita kenal berbagai sumber daya yang tersedia, baik sumber daya biotik (unsur-unsur yang hidup) maupun dari sumber daya abiotik (unsur-unsur yang tidak hidup). 

Faktor-faktor biotik yang ada di sekolah adalah:

  1. Murid
  2. Kepala sekolah
  3. Guru
  4. Staf/Tenaga Kependidikan
  5. Pengawas Sekolah
  6. Orang tua
  7. Masyarakat sekitar sekolah

Sedang dari faktor-faktor abiotik di antaranya adalah:

  1. Keuangan,
  2. Sarana dan Prasarana

Dalam Pengelolaan sumber daya terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan, yakni pendekatan yang  berbasis pada kekurangan atau masalah dan pendekatan yang berbasis pada aset/kekuatan. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah akan memusatkan perhatian pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. 

Segala sesuatu dilihat dari cara padang negatif. Selalu fokus pada bagaimana mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi kesuksesan yang ingin diraih. 

Pendekatan ini jika terus-menerus dibiasakan, lama-kelamaan dapat membutakan kita terhadap berbagai potensi yang ada. Berbeda dengan pendekatan yang berbasis pada aset/kekuatan. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. 

Dengan mengandalkan berbagai aset atau kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. 

Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development ada tujuh aset utama dalam sebuah komunitas yaitu 1) modal manusia,2) modal sosial, 3)modal fisik,4) modal lingkungan alam,5) modal finansial,6) modal politik, 7) modal agama dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun