Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dua Kata yang Selalu Salah Terjemah di Media Massa

9 Mei 2015   17:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:13 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431269403560815487

[caption id="attachment_416504" align="aligncenter" width="700" caption="Ilustrasi/Kompas.com"][/caption]

Dua kata yang saya maksudkan itu adalah “body” dan “mine”. Kelihatannya, seperti gampang sekali menerjemahkan kedua kata ini. Justru karena sebagian besar insan pers menganggap kedua kata ini sangat mudah untuk diterjemahkan, maka saya bolak-balik menemukan salah terjemahan dari dua kata ini pada media massa yang berkelas sekali pun seperti Kompas. Sebelum saya paparkan lebih jauh, saya ingin bertanya kepada Anda sekalian, apabila mendengar kata ‘body” dan “mine”, apakah yang tebersit pada pikiran Anda sebagai terjemahannya? Saya yakin, sebagian besar akan mengatakan “tubuh” dan “tambang”.

Beberapa hari yang lalu, di media online detikcom, saya membaca berita tentang seorang mantan komandan IRA (Irish Republican Army) yang tewas diberondong senjata api di dekat rumahnya. Inilah kutipan yang tertulis di detikcom [Tubuh Davidson sempat tergeletak di jalan di luar rumahnya. Polisi lalu memasang tenda di lokasi pembunuhan untuk mengumpulkan bukti forensik]. Kalimat tersebut merupakan terjemahan dari [Davidson's bodylay in the street Tuesday until police constructed a tent around the victim to protect forensic evidence]. Benarkah pada konteks berita di atas body diterjemahkan dengan “tubuh”? Sudah pasti salah, karena yang benar di sini “body” bermakna “mayat atau jenazah”. Anda mungkin sudah cukup familiar dengan istilah body bag yang bermakna “kantong mayat”. Jadi, terjemahan yang tepat adalah “Mayat Davidson tergeletak di jalan di luar rumahnya”. Kalau dituliskan dengan “Tubuh Davidson tergeletak di jalan” seperti terjemahan detikcom, maka dia memberi kesan bahwa Davidson masih hidup, hanya mungkin pingsan saja, sehingga tubuhnya tergeletak di jalan.

Pada hari ini, di suratkabar nasional Kompas, saya membaca berita mengenai serangan udara pesawat Arab Saudi menggempur wilayah Yaman yang dikuasai oleh pemberontak Houthi. Inilah cuplikan kalimat pada berita tersebut [Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan, serangan itu menghantam dua pusat kontrol di Bani Maaz serta menghancurkan pabrik tambang di bagian kota lama di Saada dan pusat komunikasi di area Mothalath. Dua pusat komando Houthi di provinsi tersebut juga dihancurkan.] Kalimat di atas kurang lebih merupakan terjemahan dari berita berbahasa Inggris sbb [The strike targeted two Houthi control centres in Bani Maaz and destroyed a mine factory in the old quarter of the city of Saada and a communication centre in Mothalath area, the agency said. Two Houthi command centres in the province were also destroyed.] Benarkah “mine factory” diterjemahkan dengan “pabrik tambang”? Dengan menggunakan sedikit logika, sudah bisa dipastikan terjemahan ini salah, karena “mine” di sini bermakna “ranjau”. Untuk lebih menguatkan keyakinan saya ini, saya mencari rujukan pada narasumber berita yang lain yang menuliskan sebagai berikut [SPA said the planes hit a land-mine factory] yang artinya “SPA mengutarakan pesawat-pesawat ini mengebom sebuah pabrik ranjau darat”. Tadi saya singgung “dengan sedikit menggunakan logika” seharusnya kita tahu bahwa tidak ada yang namanya pabrik tambang itu. Yang ada adalah tempat pemrosesan hasil tambang yang dalam dalam bahasa Inggris dinamakan dengan “mining plant”.

Inilah sedikit catatan saya tentang dua kata Inggris yang selalu keliru diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Mudah-mudahan ke depan, tak ada lagi kekeliruan klasik ini dilakukan oleh para kuli tinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun