Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ini Bahasa Inggris atau Bahasa Belanda Sih?

12 Oktober 2012   08:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:54 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_211190" align="aligncenter" width="602" caption="(ilust dokumentasi pribadi)"][/caption]

Waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar, ibu bercerita bahwa mata opa saya menderita ‘staar’ sehingga harus dioperasi. Dalam benak saya terpikir mungkin opa mengalami mata yang berkunang-kunang, karena saya membayangkan bintang (bahasa Inggris: star). Dan ternyata ‘asumsi’ saya ini keliru, karena ‘staar’ dalam bahasa Belanda tak lain adalah ‘cataract’ dalam bahasa Inggris, yakni pengeruhan lensa mata sehingga pengelihatan menjadi kabur. Dewasa ini, istilah ‘katarak’ jauh lebih populer dalam wacana publik Indonesia ketimbang istilah ‘staar’ yang sudah ketinggalan zaman.

Secara linguistik, Indonesia memang sangat unik, karena mungkin merupakan satu-satunya negara Asia di mana pengaruh bahasa Belanda dan Inggris sama kuatnya. Sedemikian menonjolnya pengaruh kedua bahasa ini, sehingga tak jarang kita dibuat bingung sendiri, baik dari segi permaknaannya maupun segi pengejaannya. Alhasil, sering terjadi ‘tertukar’ (mixup) yang menggelikan, istilah Belanda dieja dengan ‘cara’ Inggris, kosakata Belanda ‘diterjemahkan’ sebagai kosakata Inggris dan sebagainya.

Di tahun 1960an, kalau ada pramuniaga yang ingin menawarkan barang dari rumah ke rumah, maka dia akan membawa ‘monster’. Anda tak perlu merasa ngeri mendengar kata ‘monster’ ini, karena dia tak lain adalah istilah Belanda untuk ‘sample’ dalam bahasa Inggris. Jadi di zaman itu, sudah galib orang yang ingin menawarkan bahan kain akan berkata ‘Saya bawa monsternya’ alias contoh barangnya. Di zaman itu, kalau kita mengatakan ‘Saya mau bertemu dengan chef’, maka dia bermakna ‘bos atau kepala kantor’. Di zaman sekarang, di mana orang lebih berorientasi ke bahasa Inggris, maka mendengar kata ‘chef’ ini, pasti akan memaknainya sebagai ‘ahli masak atau koki’.

Di masa itu, ayah saya sering berpesan, bilamana membeli barang (makanan kaleng, buah-buahan kaleng dan sebagainya) supaya memerhatikan ‘etiket’nya. Bilamana etiketnya dihilangkan, kemungkinan besar dia adalah barang selundupan. Kata Belanda ‘etiket’ ini sama padanannya dengan kata Inggris ‘label’. Jadi tak sama dengan ‘etiquette’ yang bermakna ‘tata-krama’ atau ‘sopan santun’. Istilah ‘storing’ juga merupakan kata yang memiliki arti yang sama sekali berbeda antara bahasa Belanda dan Inggris. Kalau jaringan listrik atau telepon kita katakan mengalami ‘storing’, berarti dia sedang mengalami gangguan atau kerusakan. Tapi kalau kata ‘storing’ ini diterjemahkan sebagai bahasa Inggris, tentu maknanya menjadi ‘penyimpanan’. Ada anekdot, seorang karyawan memasukkan data ke dalam komputer di negeri Belanda dan di layar muncul tulisan ‘Storing’. Dia menyangka data itu sedang disimpan, padahal maksudnya ‘Ada gangguan alias Gagal’.Pantasan menunggu bermenit-menit masih ‘storing’ terus.

[caption id="attachment_211191" align="aligncenter" width="594" caption="underbow atau onderbouw (ilust dok pribadi)"]

1350031871366049040
1350031871366049040
[/caption]

Istilah Belanda yang disangka sebagai istilah bahasa Inggris cukup sering saya jumpai dalam media cetak. Misalnya istilah ‘onderbouw’ yang dalam wacana bahasa kita biasanya dimaknai dengan ‘cabang dari partai atau perserikatan’. Di salah satu media cetak nasional istilah ini dieja dengan ‘gaya’ bahasa Inggris menjadi ‘underbow’. Dalam berita tentang pembahasan RUU Organisasi Massa dituliskan di salah satu paragrafnya ‘Tidak ada pembedaan ormas yang menjadi ‘underbow’ partai politik dengan ormas yang independen seperti Kontras’. Tentu saja bagi orang yang mengerti pengejaan bahasa Belanda yang benar akan tersenyum geli, terlebih-lebih karena istilah ‘underbow’ ini sama sekali tidak eksis dalam kamus bahasa Inggris.

Istilah spesifik bahasa Belanda yang disulap menjadi bahasa Inggris saya jumpai juga pada berita mengenai penyitaan binatang-binatang yang sudah diawetkan. Di situ dituliskan antara lain ‘binatang offset seperti harimau, beruang dan sebagainya’. Istilah ini khas dari bahasa Belanda yaitu ‘opgezet’ dan dalam bahasa lisan kita sering diucapkan dengan ‘opset’. Tapi kalau istilah ini kemudian disulap oleh editor menjadi kata Inggris ‘offset’, tentu ini namanya keblinger, karena dalam bahasa Inggris tak sedikit pun ‘offset’ ini merujuk kepada binatang yang diawetkan.

Ada sejumlah kata yang sangat mirip dalam bahasa Belanda dan Inggris, namun berbeda dalam permaknaan. Sebut saja kata Belanda ‘actueel’ yang dalam bahasa Indonesia diserap menjadi aktuil. Maknanya adalah ‘mutakhir’ atau ‘terkini’. Dalam bahasa Inggris dengan lafal yang hampir sama ‘actual’ dia mempunyai makna yang berbeda yaitu ‘sesungguhnya’ (misalnya dalam bentuk kata keterangan ‘actually’). Kata ‘rapport’ yang diserap ke dalam bahasa Indonesia ‘rapor’ juga perlu dicermati. Kalau dalam bahasa Belanda dia bermakna ‘laporan’, maka dalam bahasa Inggris dia bermakna ‘hubungan yang serasi’ ( a sympathetic relationship or understanding).

Istilah lucu tapi bisa berkonotasi ‘porno’ yang lain adalah ‘douche’. Dalam bahasa Belanda ‘douche’ bermakna ‘mandi di pancuran’. Dalam bahasa lisan Indonesia juga diucapkan dengan ‘dus’ yaitu penyemprot air yang dipasang di dinding atas kamar mandi. Saya jadi berpikir-pikir jangan-jangan kata Jawa ‘adus’ menyerap dari kata Belanda ‘douche’ ini. Tapi berhati-hatilah menggunakan kata ‘douche’ ini dalam bahasa Inggris, karena maknanya ‘membilas atau irigasi bagian intim wanita (vagina)’.

Pada gambar yang menyertai tulisan ini Anda bisa melihat tulisan ‘BLOCK NOTE’. Ini sesungguhnya adalah salah satu ‘kebingungan’ memilah antara bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Dalam bahasa Belanda memang ada istilah ‘blocnote’ (perhatikan cara mengejanya) yang bermakna ‘buku catatan’ atau ‘buku notes’. Namun dalam kosakata Inggris tak pernah dituliskan dengan ‘block note’. Jadi inilah salah satu rekaan orang Indonesia yang menyulap kata Belanda menjadi kata Inggris. Sebagai tambahan dalam bahasa Inggris ‘blocnote’ ini disebut dengan ‘writing pad’.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun