Aku 'kan kembali ke sana
Tersebab terlalu batu di sini
Parit kota mengalirkan angin saja
Menderu-deru hingga bermuara batu
Di sana parit mengalirkan adukan semen pasir
Batu-batu bertumbuh pesat senantiasa
Orang-orang berebutan
Tetapi aku malah dipanggil-panggil kembali
Di sini kemarau selalu lebih panjang daripada parit
Karang-karang kering kerontang
Aku sudah lelah menunggu air
Katanya "su dekat"
Faktanya "sonde"
Apalah pula semen pasirÂ
Aku bertumbuh di atas batu
Kemarau hujan badai bergantian menyambangi
Orang-orang menolakku tersebab batu terhitung
Tiada serpihan pun terluput
Di sana aku menyatu dalam adukan semen pasir batu
Di sini hanya angin yang sering melinggis-linggisku
Aku 'kan kembali ke sana
Hanya hujan malam hari 'kan mengajakku ke sini
*******
Kupang, 26 Juni 2019