Maaf kupilih membuka pintu
Jendelamu masih menggigil
Kelakson sayur memanggi-manggil
Tadi malam tidak sempat kupungkasi
Percumbuan hangat di bawah lampu kuning
Baling-baling memelintir jam dinding
Gairah terpelanting dalam hening bening saujana
Memang tidak seperti kemarin demi kemarin
Aku dan kamu tuntas menunaikan percumbuan
Nyamuk-nyamuk cuma mengintip di jendela
Maaf kupilih lagi mengetuk pintumu
Mimpi apa masih menyanderamu
Lampu kuning turun untuk mandi
Sekop dan mesin roda berkali-kali menggesek dinding
Nyamuk-nyamuk berolah raga di lenamu
Aku mau melanjutkan sisa percumbuan
Sampai tuntas mengempaskan kita dalam ampas
Hitam pun menggantikan kuning lampu
Maukah
*******
Kupang, 15 November 2018 Â