Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Sayap Perkutut Liar dan Serangga Malam

16 April 2018   22:34 Diperbarui: 16 April 2018   23:18 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(liesbethsteur.com)

Kalau perkutut liar terlebih dulu sampai
Serangga malam pun kini menyusulnya

Selamat datang, kamu yang jauh
Suaramu melintasi kilometer-kilometer
Hanya untuk menyeretku kembali ke
Kebun karya bercocok tanam mimpi
Di lantai papan panggung renung

Mimpi melambung-lambung dikepak
Sayap burung dan serangga
Waktu mematuk-matuk senjang saujana
Ruang membongkar tembok-temboknya

Mimpiku mimpi tentang tanah perjanjian
Tiada para perampas dan pemeras berlagak tuan
Tiada para pemalas semena-mena memalak tanda

Mimpiku mimpi tentang tanah perjanjian
Perkutut bebas singgah memilih serpihan matahari
Serangga malam bebas menyisiri sinar rembulan

Mungkin beginilah caramu mencampakkan jarak
Menjumpa aku untuk menjamu jemu aksara

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 16 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun