Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alim-alim Sabak

2 April 2018   17:50 Diperbarui: 2 April 2018   20:29 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya karmina kampung melantun
Di mulut atuk disambut cucu
Dilesat Nek Kelanter dan Nek Abu-abu

Alim-alim sabak
Malem-malem ngerabak

Batang kedebik bertulang besi beton
Daun rumbia beratap seng alumunium
Kayu taktek ditetak serat gawai
Karmina menggincu kuping-kuping
Melingkar jadi anting-anting

Sabak melilit tiang baja baliho motor matic
Siang malam kemarau hujan aloy alay
Nek Kelanter dan Nek Abu-abu tinggal nisan
Lantunan karmina terus mengalun

Sabak sembunyi
di Bukit Betung
Saban menyanyi
jadi belatung

Karmina melegenda sabak menaga
Di mulut manis menyembur api

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 2 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun