Selamat berkunjung lagi, Tuan Mati Lampu
Riuh nyanyi burung gereja dan kutilang liar
Lincah tari dedaun pepaya bambu
Semarak sambutan kunjungan mendadak Tuan
Apa kabar, Tuan Mati Lampu
Alangkah segar bugar kebangkitan Tuan
Dari kuburan berimbun ilalang berpeluk
Akar pohon ulin bangkirai tersesat cari makan
Kesumatkah rindu Tuan pada Kota Minyak
Tengah terkapar ditinggal tongkang batubara
Apabila bukan kesumat rindu membangkitkan Tuan
Apakah karena di liang terlalu lengang
Jauh jangkau pasar mungil masa kini
Enggan disapa sanggar kepiting lada hitam
Tetapi beginilah kesibukan tiang pancang beton
Menunjang baja mendandani Kota Internasional
Agar selalu keren rupawan siaga memanen
Pinggan emas pada musim adipura, Tuan
Tuan Mati Lampu berkunjung tanpa kabar
Manalah mungkin sambutan hangat terhidang
Kecuali riuh nyanyi burung gereja kutilang liar
Lincah tari dedaun pepaya bambu
Karena mereka rajin berlatih tanpa kalender
Sampai kapan waktu kunjungan Tuan
Mengupas menguras tuntas ludah asam
Mesin-mesin industri dan alat-alat transaksi
*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 27 Maret 2018