Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Maria Magdalena

22 Maret 2018   17:46 Diperbarui: 22 Maret 2018   18:53 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com (@thienemann)

Dosa siapa, ini dosa siapa
Salah siapa, ini salah siapa
Mestinya aku tak bertanya lagi
-- Lirik Lagu “Dosa Siapa Salah Siapa” karya Ebiet G. Ade --

2018, bisa dijuluki juga, "Tahun Bercuaca Ekstrim". Selain Pilkada Serentak, 2018 sedang menyusun strategi untuk 2019. Pemilu, apa lagi kalau bukan. Pemilu legislatif (pileg), dan pemilu eksekutif (pilpres). Mungkin cuaca jauh lebih ekstrim daripada 2013-2014. Iyakah?

Keekstriman ini pun dipicu oleh Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais (AR) dalam diskusi Bandung Informal Meeting yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (18/3/2018) yang tertuju pada Presiden Jokowi yang membagi-bagikan sertifikat tanah gratis di alun-alun Kota Serang, Banten, Rabu (14/3/2018). "Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata AR saat menjadi pembicara.

AR menambahkan, "Pemimpin (Jokowi) mengatakan tahun 1965 baru 4 tahun mana ada PKI balita. Memang enggak ada, tapi kenapa rezim ini memberikan angin membangkitkan PKI."

Keesokannya (Senin, 19/3) di Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP) menanggapi AR. "Misalnya ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin gitu apanya yang dikibulin? Sertifikat itu dulu prosesnya lama, panjang dan sedikit. Sekarang proses cepat dan banyak. Salahnya di mana? Jadi asbun aja. Jadi nggak boleh kita asal ngomong apalagi senior-senior. Dia kan 70 berapa tahun, saya kan 71 tahun juga. Jangan asal kritik saja. Saya tahu track recordmu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam saja lah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?"

Tak pelak muncul aneka tanggapan dari tokoh-tokoh lainnya sehingga mengakibatkan kegaduhan bertabur kata "dosa". Begitulah ekstrimnya cuaca tahun politik ini.

Sedikit Kasus AR

Memang, AR dikenal oleh sebagian orang sebagai tokoh reformasi 1998. Tetapi apakah benar sepanjang sekian tahun (1998-2018) AR merupakan seorang tokoh politik yang putih (suci)?

Secara politik, ada dua kasus AR yang sempat mencuat. Pertama, kasus dana non-budjeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) pada masa kampanye Pilpres 2004 (Amien Rais berpasangan dengan Siswono Yudohusodo) dalam persidangan di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada 8 Mei 2007.

"PAN memiliki catatan cash in dan cash flow selama dua masa kampanye Pemilu 2004, termasuk dana nonbudgeter ini secara tertib. Termasuk pula Rp 200 juta yang diberikan langsung lewat tangan Amien Rais, dan Rp 200 juta yang lain lewat anggota tim kampanyenya," seperti yang terbaca dalam Kompas edisi 16 Mei 2007

Kasus pertama itu akhirnya selesai secara politis karena melibatkan pasangan capres-cawapres lainnya. Dan, saat berbicara kepada wartawan BBC, 7 Mei 2007, Amien yakin aliran dana itu bukan korupsi, meski "melanggar undang-undang pemilu", tetapi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri divonis 7 tahun oleh Pengadilan Tipikor pada 23 Juli 2007.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun