Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Empat Ibu

22 Maret 2018   12:26 Diperbarui: 22 Maret 2018   12:36 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

/1
Senja melahirkanmu kembar
Di jendela pintu ujung kampung bukit
Di atas perahu ujung kaki cakrawala

Keemasan raut ibumu dikemas temaram
Para pemuja menyimpulkan aneka kala

/2
Bulan melahirkannya kembar siam
Luput pantauan bidan dukun beranak

Bulat ibunya menyemu merah
Bundar pipi-pipi menarik sudut-sudut bibir
Pada awal riuh sampai datang meradang

/3
Malam melahirkan mereka kembar sekian
Tanpa mata telinga menganga
Seperti igauan sebelum lelap

Raut ibu mereka tidak lagi kelam
Lampu-lampu mengelupas mengumbar rahasia

/4
Hujan melahirkan berkembar-kembar
Tanpa ahli kandungan meramal cuaca
Banjir bandang menerjang rumah ruang kaca

Wajah ibu kembar-kembar selalu basah
Bising bahasa lalu-lalang pada musimnya

//
Ibu sepi dan ibu luka sudah lama pergi
Berlayar bersama kopi para pujangga
Ke negeri sarat pedih perih nyeri
Tanpa kabar kapan akan kembali

///
Empat ibu memasak gosip
Di dapur umum sekaligus kakus

Kamu dia siapa lupa pakai celana
Tetangga membeli perabotan baru
Ketua RT melancong bersama pesohor
Harga beras dikatrol tengkulak
Jual-beli kata-kata masih menjanjikan

Gosip pun matang siap dihidangkan
Bidan dokter kandungan sudah diundang

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 22 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun