Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Arsitek Menjadi Kepala Daerah

5 Januari 2018   19:05 Diperbarui: 5 Januari 2018   19:10 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya Arsitek Ridwan Kamil (RK) maju ke Pilgub Jawa Barat 2018. Meski bukan warga Jabar, tetapi sebagai rekan arsitek, tentu saja, saya mendukungnya. Selain prestasi gemilang RK dalam bidang arsitektur dengan seringnya ia menang sayembara arsitektur, juga cemerlang ketika menata Kota Bandung sebagai Wali Kota. Sayangnya dulu cuma sekitar 5 bulan saya berada di Bandung, dan pada zaman old belum muncul cetar ketenaran RK.

Hanya tinggal menunggu rekan arsitek lainnya, yaitu Tri Rismaharini (TR), yang sampai hari ini belum ada kabar; apakah dia akan maju sebagai cawagub Jawa Timur atau tetap tekun menata Kota Surabaya. Sayangnya, saya pernah satu malam berada di Surabaya, meski tanpa ada lagu "Cinta Satu Malam".

Tentu saja saya mendukung para arsitek yang secara langsung menjadi kepala daerah, apalagi jika kemudian Undang-undang Arsitek 2017 bisa diterapkan. Kalau undang-undang tersebut diterapkan, niscaya hasilnya akan semakin mantap dalam pengelolaan suatu daerah.

Sebenarnya, arsitek menjadi kepala daerah bukanlah hal yang baru atau asing. Sejak Indonesia merdeka saja, Presiden I Ir. Soekarno adalah seorang arsitek. Artinya, menjadi pemimpin suatu daerah bahkan negara sekalipun, bukanlah hal yang luar biasa bagi seorang arsitek.

Apa, sih, hebatnya arsitek? Soal kehebatan seorang arsitek, ya, itu tadi; bisa menjadi presiden dan kepala daerah tanpa perlu repot mendalami pendidikan khusus menjadi pejabat daerah. Padahal aktor juga bisa, 'kan? Ya, bisa, dan hebat juga itu. Lantas? Semua hebat, tidak cuma arsitek yang menjadi presiden atau kepala daerah. Kepala daerah yang paling hebat adalah tidak ujung-ujungnya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jadi, bagaimana kans arsitek semacam RK atau TR nanti; mampukah terpilih dalam Pilkada 2018?

Soal kans, terserah kepada takdir masing-masing. Saya hanya bisa berharap, siapa pun kelak arsitek yang akhirnya berhasil menjadi kepala daerah, bahkan presiden sekalipun, semoga tidak berakhir di tangan KPK. Itu sajalah.

*******

Panggung Renung Balikpapan, 5 Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun