Mohon tunggu...
Agus Buchori
Agus Buchori Mohon Tunggu... Administrasi - Arsiparis

saya seorang guru biasa di sma swasta dan juga pns di Dinas Kearsipan Kabupaten Lamongan. saya menyukai dunia tulis menulis. itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerokan, Awalnya Takut Jadi Ketagihan

23 November 2017   11:01 Diperbarui: 2 Desember 2017   07:20 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi PR Eglin Pharma

Bagi kita, tidak asing lagi melihat punggung berhiaskan bilur bilur merah. Itulah efek kerokan yang biasaya dilakukan oleh mereka yang sedang masuk angin. Perasaan "sebah" (seperti terisi namun kosong) dalam perut biasanya sering disebut masuk angin. Dan penanggulangannya adalah kerokan yaitu mengusapkan balsem ke punggung dengan alat bantu bisa uang logam, kayu atau benda lainya yang benjol. 

Biasanya, setelah dikerok punggungnya, orang tersebut akan bersendawa atau mengeluarkan kentut dan masuk anginnya pun hilang. Selain untuk masuk angin, fungsi lain dari kerokan juga bisa untuk mengurangi nyeri sakit kepala. Dulu kerokan ini dilakukan dengan minyak kelapa atau minyak lain yang licin. Sekarang, lebih praktis karena ada balsem yang dijual bebas dan mudah ditemukan. Dan yang lazim dipakai serta murah dan gampang ditemukan di toko toko adalah Balsem Lang.

Pengalaman menarik tentang kerokan ini sungguh lucu bagi saya. Dulunya saya takut dikerok karena menganggap dengan dikerik akan terasa menyakitkan. Hal ini karena saya membayangkan rasa pedih  bila melihat bilur bilur merah seperti bekas cambukan. Saat pertama kali kerokan awalnya takut setengah mati, tapi saat usapan pertama yang terasa ternyata menggelikan di punggung.

Saat itu, ketika melihat saya seperti orang bingung karena mondar mandir disebabkan masuk angin, Istri saya yang menawarkan untuk melakukan kerokan pada punggung.  Dengan nada malas malasan kujawab, "nggak ah, takut perih." Namun karena terus memaksa akhirnya saya menuruti permintaannya dan memintanya untuk melakukan kerokan dengan pelan. Anehnya pertama kali diusap aku langsung tertawa kegelian. Lambat laun ada rasa hangat meresap di punggungku dan kubiarkan ia terus beraksi. 

Saya ingat saat pertama kali kerokan itu balsem yang saya gunakan adalah Balsem Lang warna hijau. Balsem yang sangat familiar bagi keluargaku memang balsem langkarena murah dan mudah didapatnya. Kini setiap kali masuk angin atau sakit kepala saya sering minta dikerokin sama istri karena praktis tanpa harus minum obat lagi.

Dulunya saya  sering dikit dikit minum obat. Mungkin karena trauma dan takut ketagihan obat obatan, saya kini beralih kerokan setiap kali masuk angin atau sakit kepala.  Kerokan, saya rasa lebih aman, karena tidak menjejali perut kita dengan ramuan kimia yang kadang berefek samping itu. Obat, disamping menyerang penyakit juga menyerang bagian tubuh yang sehat. Dan setelah memahami bahaya obat  ini,  kerokan adalah pilihan bagi saya untuk mengatasi gejala penyakit ringan semacam masuk angin dan sakit kepala biasa.

Berawal dari rayuan pertama istriku untuk melakukan kerokan itulah kini saya jadi ketagihan untuk kerokan. Bahkan bila terasa pegal dan linu pun saya sering minta dikerok di tempat yang pegal dan linu tersebut. Dan balsemnya pun tak pernah berganti sejak dulu yaitu Balsem Lang warna hijau. Selamat Kerokan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun