Mohon tunggu...
Agus Buchori
Agus Buchori Mohon Tunggu... Administrasi - Arsiparis

saya seorang guru biasa di sma swasta dan juga pns di Dinas Kearsipan Kabupaten Lamongan. saya menyukai dunia tulis menulis. itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pribumi dalam Naungan Kebhinekaan

21 November 2017   16:22 Diperbarui: 21 November 2017   16:27 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pribumi adalah semua menjadi warga negara Indonesia. Semua yang  tinggal dan mengaku bertanah air Indonesia adalah pribumi.Dan mereka  yang tidak mengaku berbangsa dan bertanah air Indonesia adalah warga  negara asing.

Isyu pribumi yang kembali hangat setelah Gubernur Jakarta, Anies  Baswedan, mengungkapkan dalam pidato pelantikannya. Kita maklum, karena  isyu global yang meniscayakan Asing berkiprah di sebuah bangsa membuat  Gubernur DKI itu mengatakan itu.

Jakarta sebagai kota kosmopolitan harus disadarkan pribuminya agar  mereka tidak terlena dan hanya menjadi konsumen usaha yang dilakukan  oleh warga negara asing. Agar tak tergilas, pribumi harus bisa  meningkatkan kemampuan agar dapat berpacu bersama dengan mereka.

Tidak ada maksud untuk menyudutkan golongan tertentu ketika Anies  mengatakan itu. Semua sama di hadapan hukum kewarganegaraan kita.  Pribumi sekali lagi adalah mereka yang mengaku berbangsa dan bertanah  air Indonesia.

Wajah pribumi kita adalah Bhineka Tunggal Ika. Berbeda rupa, warna,  ras tapi toh tetap Indonesia juga. Marilah segenap pribumi di negeri ini  kita merevitalisasi peran di segala sektor. Jangan lagi menjadi  pengkhianat di negeri ini dengan korupsi dan membodohi saudara sendiri.

Akan menjadi indah bila lontaran isyu pribumi Anies Baswedan tersebut  disambut dengan kesadaran bahwa isyu globalisasi bila tidak diimbangi  dengan meningkatnya skill akan membuat asing merajalela di negeri ini.

Jangan lagi kita menafsirkan pribumi sebagaimana kolonial Belanda  menafsirkannya. Mereka telah sukses menggiring opini kita dengan  mengasosiasikan pribumi pada golongan atau ras tertentu.

Mari merevolusi mental pribumi dengan pemahaman baru sebagai sebuah  bangsa yang terhubung dengan dunia. Pribumi yang baru dan maju adalah  mereka yang betul betul menghayati perannya sebagai warga negara  Indonesia tanpa terkecuali.

Ayo sama sama sebagai pribumi apapun  ras, suku, dan golongan kita  untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Negeri Indonesia tercinta.  Ayo kita bisa!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun