Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan merupakan bulan yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Nama "Ramadan" sendiri memiliki sejarah yang menarik dan terkait dengan kondisi alam di Arab Saudi pada zaman dahulu.Â
Sedangkan puasa adalah sesuatu ibadat yang telah lama berkembang dalam peradaban manusia. Hal ini dapat diketahui dari Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
ya ayyuhal laziina aamanu kutiba ‘alaikumus siyaam kamaa kutiba ‘alallaziina min qablikum la‘allakum tattaqun
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S Al-Baqarah [2] : 183)
Al Qurthubi dalam kitab Al Jami' Li Ahkamil Qur'an  menjelaskan makna "kutiba ‘alallaziina min qablikum", bahwa kalimat penyerupaan (tasybih) disini adalah kembali kepada waktu berpuasa dan kadar lamanya berpuasa, demikian pendapat Qatadah dan Asy Sya'bi serta lainnya.
Pertanyaannya adalah kenapa bulan puasa dinamakan Ramadan?!
Nama "Ramadan" berasal dari kata bahasa Arab "رمضان" (Ramadan), yang berarti "sangat terik" atau "panas". Nama ini diberikan karena bulan Ramadan jatuh pada musim panas di Arab, ketika suhu udara sangat tinggi dan matahari bersinar dengan terik.
Pada zaman dahulu, orang Arab menggunakan sistem kalender yang berbasis pada pergerakan bulan. Mereka memiliki 12 bulan, tetapi nama-nama bulan tersebut berbeda dengan nama-nama bulan yang digunakan dalam sistem kalender Islam sekarang ini.
Berdasarkan sejarah, nama-nama bulan tersebut diubah oleh bangsa Arab pada abad ke-7 Masehi, ketika Islam mulai berkembang di Arab Saudi. Perubahan nama bulan ini dilakukan untuk menghindari penggunaan nama-nama bulan yang terkait dengan kepercayaan politeisme dan kepercayaan lama.
Beberapa sumber referensi yang dapat digunakan untuk mempelajari sejarah nama bulan Ramadan dapat dibaca pada buku-buku di bawah ini,
- "Sejarah Islam" oleh Prof. Dr. Muhammad Husain Haekal
- "Ensiklopedia Islam" oleh Prof. Dr. C.A. Nallino
- "Sejarah Peradaban Islam" oleh Prof. Dr. Gustave E. von Grunebaum
- "Al-Qur'an dan Tafsirnya" oleh Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab