Mohon tunggu...
syaipil guriga
syaipil guriga Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa administrasi publik untan

jangan lupa untuk minta maaf dan terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Urgensi Mahasiswa Meregulasi Depresi di Tengah Terpaan Tugas Kuliah

11 Desember 2019   01:27 Diperbarui: 11 Desember 2019   14:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut WHO lebih dari 300 juta jiwa penduduk didunia mengalami depresi, setiap dari kita rentan mengalami depresi tanpa terkecuali,bagaimana di Indonesia? 

Menurut data WHO pada tahun 2018 sebanyak  6,1 per 1000 penduduk diindonesia mengalami depresi. Siapa yang rentan mengalami depresi ? SEMUA ORANG MEMILIKI RESIKO. Karena menurut WHO gangguan mental disebabkan oleh :

Kemampuan masing-masing individu dalam mengatur pikiran emosi dan perilaku serta interaksi dengan orang lain.Factor sosial,budaya, ekonomi, factor politik dan lingkungan seperti kebijakan negara, keamanan sosial, standar kehidupan, kondisi  pekerjaan dan dukungan sosial

Stress, factor genetic, nutrisi, infeksi perinatal, dan bencana alam.

Dari seluruh penderita depresi tersebut ,hanya 9%  yang menjalani pengobatan secara medis, sementara 91% penderita depresi tidak melakukan pengobatan medis. Prevelensi penderita  depresi tertinggi ada diindonesia provinsi Sulawesi tenggara.

Depresi mayoritas dialami oleh orang dewasa dalam usia produktif seperti mahasiswa, meskipun gejala awal depresi sudah bias muncul diusia remaja. Beban yang timbul dari depresi paling banyak dirasakan pada orang dewasa muda, yang merupakan bagian paling produktif dari populasi . apabila tidak ditangani dengan baik, dalam beberapa decade mendatang, negara berkembang akan mengalami peningkatan beban yang tidak proporsional akibat depresi, mahasiswa pun menjadi tidak produktif  dalam mengemban dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. namun kebanyakan mahasiswa yang mengalami gejala depresi dan stress tidak segera mencari pertolongan. Hal tersebut dikarenakan masih adanya stigma-stigma negative masyarakat terhadap pengidap gangguan mental, permasalahan kesehatan mental pada mahasiswa yang banyak terjadi menunjukan bahwa kesadaran mahasiswa  terhadap kesehatan mental masih cukup rendah.

Salah satu cara meregulasinya adalah dengan mengetahui bagaimana mengedukasinya mengenai tanda-tanda gangguan mental dan cara menanganinya , serta mengurangi stigma negatifnya . jika ada orang atau teman disekitar kita yang mengalami gejala depresi, kita harus tahu jika ada orang terdekat kita yang butuh pertolongan, tetapi terkadang juga tidak  paham bagaimana memberi pertolongan yang tepat. Mahasiswa juga harus dapat menjadi pendukung bagi sekitarnya  yang membutuhkan dan harus peka  terhadap kondisi  orang lain.

Seharusnya terdapat kampanye mengenai kesehatan mental, tentang mengenali kecemasan dan depresi serta bagaimana menanganinya, baik bagi penderita maupun orang sekitarnya. Memang ada proses yang harus dilalui untuk memunculkan kesadaran terhadap kesehatan mental, seperti diaustralia yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menumbuhkan kesadaran akan kesehatan mental . berbeda dengan mereka yang memiliki penyakit fisik, orang yang mengidap penyakit mental sering merasa malu untuk mengakuinya.

Penulis : Syaipil Guriga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun