Mohon tunggu...
Alice
Alice Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Bisnis Online dan Sosial

Pemerhati Bisnis Online dan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Senjakala Amin Rais?

28 April 2018   12:33 Diperbarui: 28 April 2018   12:58 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
muhammadiyahstudies.blogspot.com

Pak Amin Rais adalah idola dimasanya, title sebagai profesor yang menggerakan mahasiswa saat reformasi adalah sebutan mentereng, pengaruhnya luas di kancah perpolitikan Indonesia, bahkan naik dan jatuhnya presiden saat itu ada andil dari AR. Sebutan sebagai bapak reformasi sebenernya bukan tanpa kontroversi, banyak pelaku sejarah 98 yang menyebut Dosen Sospol tersebut hanya "muncuri" panggung reformasi, padahal sejatinya beliau tidak bener2 menggerakan massa. Saya masih ingat ketika beliau "dipaksa" turun dari mobil komando, saat ingin berorasi. Meskipun demikian peran serta Amin Rais tidak diragukan lagi. 

Pengaruh besar pendiri PAN ini masih terasa sampai saat ini, meskipun bukan ketua umum setiap perkataanya didengar oleh kader2 partai. Pengaruh tokoh yang pernah memimpin organisasi Islam Muhamadiyah ini juga yang mengarahkan dukungan PAN terhadap prabowo pada pilpres yang lalu. Pilihan pak Amin jelas, Jokowi bukan pilihan, harus prabowo. 

Saya sempat bertanya dalam hati kenapa tokoh sekaliber beliau bisa sangat tidak suka dengan presiden. Ada banyak cerita disana tetapi yang paling saya yakini adalah, guru besar perguruan tinggi terbaik di Jogjaitu melihat jkw sebagai orang yang tidak kapable, tidak memiliki kharisma  sebagai pemimpin dan tidak amanah. 

Apakah "fatwa" sang profesor akan kembali di taati oleh partainya? tanda2 itu ada tetapi sepertinya ada kegamangan diantara kader partai berlambang matahari tersebut. Ketum PAN tidak benar2 mengiyakan statement AR yang ingin mendukung prabowo. Keputusan partai akan menjadi hakim dari kemana arah organisasi politik yang lahir dari rahim reformasi ini berlabuh. 

Di kota Jogja dimana basis massa amin rais sangat besar, pelemahan pengaruh pak AR sudah terasa sejak kekalahan putranya yang menjagokan diri sebagai walikota Jogja, mesin politiknya tidak cukup kuat membawa Hanafi memegang tampuk pimpinan di kota Gudeg tersebut. Memang kemudian Hanafi bisa menjadi anggota DPR tetapi berkurangnya pengaruh Amin rais di Jogja semakin bisa dirasakan. Apakah orang yang ditasbihken menjadi dirigen reformasi ini akan benar2 kehilangan pamornya? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun