Mohon tunggu...
Gusblero Free
Gusblero Free Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Freelance

Ketika semua informasi tak beda Fiksi, hanya Kita menjadi Kisah Nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debu Corona

24 Mei 2020   21:00 Diperbarui: 25 Mei 2020   00:28 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu ketika adalah seseorang

Yang datang memasuki sebuah kota yang terang

Matahari menyengat tak ada air

Pada burung lapar yang berdiri di tiang

Kita tahu kota diselimuti bencana

Ada ngeri yang bernama kesunyian

Orang-orang enggan berjabat tangan

Karena itu berarti kematian

Peradaban menjadi pusara bagi warganya

Seluruhnya menjadi zona merah

Karena wabah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun