Mohon tunggu...
Ahmadi Pramuja
Ahmadi Pramuja Mohon Tunggu... Jurnalis - ""Sekedar Hoby""

Assalamualaikum temen-temen kenalin nama gua itu tu di atas gua bebas mau di panggil apa mau Ahmad terserah or pram up to you hhh sokk pede

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Benarkah Agama Musuh Terbesar Pancasila?

2 Maret 2020   10:58 Diperbarui: 2 Maret 2020   11:02 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kanigoro.com

Beberapa lalu kita dikejutkan dengan pernyataan Bpk. Yudian Wahyudi kepala (BPIP) yang mengatakan "agama musuh besar pancasila."  dilansir dari CNN INDONESIA

Pernyataan ini tentu amat mengganjal di telinga kita, apalagi sahabat muslim, bagaimana tidak pancasila yang kita yakini sebagai ideologi bangsa, sumber pijakan dari berbagai hukum yang dijalankan fi Indonesia, dibentrokkan dengan agama.

Sedang kita tahu bahwa Agama adalah fitrah bagi manusia begitu pun Pancasila yang merupakan titik temu dari berbagai perbedaan agama yang ada,sekarang....malah di persoalkann...! 

Pancasila dan Agama yang biasanya menimbulkan hubungan simbiosis mutualisme    ( saling menguntungkan ) antara keduanya, sekarang malah di bentrokkan dengan, pernyataaan musuh besar la., tantangan, hambatan, dan segala macem pokoknya dech .....! Ada ada aja hhhh

Tentu kita tidak bisa memahami pernyataan itu dengan tekstual, agar kita tetep menjaga marwah dan elektabilitas bangsa Indonesia sebagai negara yang moderat dan juga menjaga  Kredibilitas dari Ketua BPIP  tersebut. Kita perlu tabayun minta klarifikasi apa maksud dari semua pernyataan tersebut.

Apalagi pernyataan tersebut keluar dari orang yang terbilang cerdas, yang pastinya mungkin punya esensi yang tersembunyi di balik pernyataan "agama musur besar pancasila"........! Sekian

Kira kira apa ya rahasia di balik pernyataan itu.........?hehehee

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun