Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Hadirkan Kartini-kartini 4.0

8 April 2021   06:58 Diperbarui: 8 April 2021   07:02 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartini dan Puisinya - Sumber: Mastimon.com

Dalam pandangan kaum feminis, pekerjaan rumah tangga, seandainya dibayar dengan hasil kerja suami, sebenarnya tidak akan pernah mencukupi.  Peran agamalah yang kemudian meyakinkan manusia bahwa itu adalah bagian dari ibadah.  Dalam Agama Islam, memiliki 3 anak perempuan dan mendidiknya dengan baik, maka jaminannya adalah surga.  Lalu ada yang bertanya bagaimana kalau hanya 2 atau 1, jawabannya tetap sama.  Namun untuk bisa menghargai seorang perempuan, pandangan kaum feminis bisa sebagai bahan refeleksi diri, bahwa perempuan harus mendapat tempat dan penghargaan yang layak.

Menghargai Perempuan

Apakah kemudian dengan pandangan ini perempuan tidak perlu sekolah?  Tidak mereka perlu tetap memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan ilmu yang tinggi.  Sesudah itu adalah pilihan, kalaupun kemudian menjadi ibu rumah tangga, ia adalah majelis pertama bagi anak-anaknya.  Terbukti sekarang saat pembelajaran daring, banyak para ibu yang kewalahan karena salah satunya adalah tingkat pendidikan yang masih rendah.

Wanita diciptakan dari tulang rusuk lelaki, agar dia menjadi teman yang sejajar.  Bukan untuk ditindas atau mengalami kekerasan panjang, sebuah yang beradab salah satu ciri utamanya adalah melindungi perempuan, untuk bisa merasa hidup aman dan bisa mengembangkan potensi dirinya untuk ikut dalam sumbangsih pembangunan.

Tunjukkan selalu, apresiasi dengan bahasa dan tindakan yang penuh penghargaan, tunjukkan bahwa mereka setara, tanamkan kesan bahwa kita menjadi bagian yang bersimpati dan empati pada mereka.  

Bagi para perempuan jadilah sosok tangguh, mandiri, karena teori dan kenyataan selalu ada jurang pemisah.  Jadilah Kartini-Kartini baru yang mampu terus menyesuaikan dengan jamannya, mau jaman industri 4.0 atau nanti 5.0, kehidupan memerlukan perempuan-perempuan tangguh di dalamnya.

Salam sehat dan bahagia

Bacaan penunjang:

1., 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun