Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Merananya Bogor Barat Menunggu Dicabutnya Moratorium Daerah Otonomi Baru

12 November 2020   15:15 Diperbarui: 12 November 2020   15:37 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan Sabtu, 7 November 2020 (koleksi pribadi)

Pernah ke daerah Bogor Barat di hari Sabtu atau Minggu? Anda akan merana, jarak tempuh 6-7 Km kadang/sering ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Apalagi kalau ada kecelakaan menambah panjang penderitaan.  Pernah terjadi mobil pembawa bahan kimia terguling, dan kejadiannya di hari Sabtu saya pulang sehabis mengantar istri pemantapan, pulang jam 4 sore sampai di rumah jam 11 malam, padahal hanya menempuh 7 km., berarti 1 km ditempuh selama 1 jam.  Dalam kondisi normal dan kendaraan tidak dibawa ngebut hanya membutuhkan waktu 20-30 menit saja.

Daerah Bogor Barat sudah lama diusulkan untuk menjadi daerah otonom baru (DOB).  Ada 14 kecamatan yang rencananya masuk ke dalam DOB Kabupaten Bogor Barat, yaitu Dramaga, Ciampea, Tenjolaya, Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Leuwisadeng, Nanggung, Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Tenjo, Parungpanjang, dan Rumpin. Ke-14 kecamatan itu memisahkan diri dari Kabupaten Bogor sebagai wilayah induk yang sekarang terdiri atas 40 kecamatan.

Salah satu Perguruan Tinggi yang masuk ranking dunia ada di Dramaga yaitu IPB.  Nah titik kemacetan ini sering terjadi mulai dari IPB, padahal kondisi saat ini di IPB sendiri tidak ada pembelajaran tatap muka.  Kondisinya memang sudah sangat parah, jalan yang lebarnya tidak bertambah, sementara kendaraan terus bertambah, tumbuhnya perumahan-perumahan baru di Bogor Barat, banyak pusat keramaian tumbuh di Bogor Barat seperti rumah sakit, sekolah-sekolah baru.

Jalan menuju Bogor Barat adalah jalan utama menuju daerah Banten melalui Rangkas Bitung yang berbatasan dengan Kecamatan Jasinga di Kabupaten Bogor.  Dulu sebelum ada tol, untuk menuju wilayah Banten selain melalui Parung, juga melalui Dramaga.  Dari dulu daerah ini adalah daerah yang ramai, jalan raya selama 24 jam juga hidup.

Di Bogor Barat banyak tumbuh industri pariwisata, Geopark Pongkor, Kampung Wisata Cinangneng, Gunung Salak Endah, Prasasti Batu Tulis Ciaruteun, Perkebunan Teh Cianten, Rumah Pohon Pabangbon Leuwiliang.  Tempat ini setiap akhir pekan sangat ramai dikunjungi.  Keramaian bertambah karena penduduk lokal yang bekerja di daerah perkotaan pulang ke kampungnya masing-masing.

Beban Jalan Bogor Barat

Kemacetan Minggu, 8 November 2020 (koleksi pribadi)
Kemacetan Minggu, 8 November 2020 (koleksi pribadi)
Untuk menuju daerah Bogor Barat banyak angkot tersedia, termasuk jalur masuk ke daerah-daerah yang tadinya tidak ada angkot.  Dulu beban jalan utama Bogor Barat dilayani angkot Bogor- Jasinga, Bogor – Leuwiliang, dan Bogor – Ciampea.  Sekarang menuju daerah masuk yang tadinya dilayani ojek, sekarang ada angkot langsung, sehingga hampir tiap pagi terjadi keadaan diam atau stagtanasi di tiap pertigaan, selain kondisi jalan kecil dan semakin banyaknya kendaraan pribadi.

Selepas Dramaga IPB, pertigaan pertama yang dijumpai adalah Cihideung Cibanteng, lumayan menyebabkan macet karena ada perumahan di dalamnya.  Kemudian pertigaan berikutnya adalah Cibanteng Proyek, ke arah ini ada angkot yaitu Bogor - Situ Daun, ini juga jalan akses untuk menuju Kampung Wisata Cinangneng.  Ada kolam renang untuk umum dan juga perumahan.

Pertigaan berikutnya Cinangneng, ke arah ini juga ada angkot langsung dari Bogor yaitu Bogor - Tumaritis, banyak villa milik warga Jakarta dan perumahan juga bisa menuju tempat wisata Gunung Salak Endah.

Selanjutnya akan bertemu dengan pertigaan Ciampea, inilah jalan pemisah yang menuju ke Ciampea dengan yang menuju Leuwiliang atau Jasinga.  Kemacetan sering terjadi di sini karena pertemuan dengan kendaraan dari arah Jakarta yang melewati Parung lalu masuk ke Atang Sanjaya.  Tidak jauh dari pertigaan Ciampea bertemu dengan pertigaan Cikampak-Bojong Rangkas.  Inilah titik akhir pertemuan angkot jalan utama, angkot yang masuk ke wilayah dalam yaitu angkot Bogor-Segok.

Jadi intinya angkot yang tadinya hanya tiga rute yang mengaspal di jalan Raya Bogor-Jasinga menjadi enam rute angkot.  Untungnya di pertigaan berikutnya yaitu Cibatok dan Cemplang angkotnya tidak ikut-ikutan ke arah Kota Bogor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun