Mohon tunggu...
RAMDAN SANI
RAMDAN SANI Mohon Tunggu... Guru - Pojok Pembelajaran Sepanjang Hayat

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan dan Kebudayaan?

15 Juli 2021   23:20 Diperbarui: 15 Juli 2021   23:26 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


BUKAN PERISTIWA BUKAN KEJADIAN OBROLAN RINGAN

BANDUNG, GURU R. SANI,2021

EQ, SEBUAH PEMIKIRAN PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT

MERDEKA...! MERDEKA...! MERDEKA INDONESIAKU...!,

Sudah hampir satu abad kita merdeka, melihat perkembangan negara maju di dunia 100 tahun kemerdekaan mereka baru sampai pada revolusi sosial...ketersampaiannya tentu saja hasil jerih payah pounding father mereka yang berhasil menanamkan budaya baru...negara adikuasa punya budaya wild...wild...westnya yang baru yang berbeda dengan budaya bawaannya, siapa pelaku penyebarannya tentu saja salah satunya guru-guru mereka.

Indonesiaku...75 tahun kemerdekaan kita, sampaikah kita pada kebudayaan kita, pencarian demi pencarian jati diri bangsa menuaikan pengalaman panjang yang kadang sangat menyedihkan demi sebuah kebudayaan bangsa. siapakah pounding father kita yang bisa mempersatukan dan memperjelas jati diri budaya bangsa agar cita cita pejuang kemerdekan bangsa bisa diteruskan dan mencapai tujuannya.

bersama kita tangguh, guru sebagai ujung tombak hanya bisa menyampaikan kesepakatan kebudayaan atas nama pendidikan bangsa yang kita sepakati.

sepakatlah bangsaku...!

sepakatlah indonesiaku...!

demi anak-anak bangsa kita, jangan lagi terulang disorientasi jati diri, harus melihat kemana ketika kita berbicara dengan mereka,

melihat ke bawah...?,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun