Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidak Sekedar Siap Divaksin tetapi Siap Divaksin Mandiri

30 Januari 2021   21:36 Diperbarui: 31 Januari 2021   03:26 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : kabar24.bisnis.com

Wacana  kesiapan kita divaksin sebenarnya tidak lagi relevan untuk dibahas sebab   pengalaman empirik  di seluruh dunia  jawaban pandemi  virus adalah  vaksin.   Tidak ada jawaban  atau tindakan terbaik selain vaksin untuk mengatasi pandemi.  Wacana yang  urgen  kita bahas adalah bagaimana mempercepat vaksin  sampai ke setiap warga  Negara  di seluruh nusantara.   Bagaimana kesiapan pemerintah dan apa kontribusi setiap warga  Negara agar  vaksin sampai ke  seluruh pelosok negeri.

Siap atau tidak siap  memang vaksinlah jawabnya.   Apakah ada jawaban lain selain vaksin?.  Mengapa vaksin dari Cina mengapa tidak dari Negara lain?. Mengapa tidak produksi dalam negeri?.  Semua jawaban telah dijawab oleh pemerintah. Mengapa dari Cina?. Menteri BUMN  Erick Thohir mengatakan karena Cina yang cepat merespon pemerintah RI.   Mengapa   tidak diproduksi dalam negeri?. Jawabannya adalah berangsur.  Awalnya dari Cina dan kemudian akan diproduksi di Indonesia yang bahan bakunya  dari luar negeri.

Jika  bahan baku  vaksin dari luar negeri mengapa   tidak beli yang sudah jadi agar distribusinya cepat?. Direktur Utama Biofarma menjawab bahwa jika bahan baku dari luar dan dibuat di Indonesia maka terjadi selisih harga yang  nyata.  Selain terjadi selisih harga,  ketika membuat vaksin anak negeri sekaligus belajar. Dan, jumlah ekspor Cina pun terbatas. Jadi keputusan terbaik dari be,agai alternatif  adalah sebagian dibeli   jadi dan  sebagian  dibuat di Indonesia dan bahan  baku dari Cina.

Sebetulnya dari berbagai alternatif  vaksin  yang akan digunakan Indonesia,   pemerintah  sangat objektif untuk memilih yang terbaik. Tugas kita sekarang adalah menyadari keterbatasan uang Negara karena  hampir Rp 700 Triliun dana APBN direlokasi untuk menanggulangi  dampak Covid-19.  Menangulangi  eknomi masyarakat yang terdampak langsung.   Kegiatan yang direfocusing, relokasi  menyedot biaya yang luar biasa tahun 2020.

Dana pemerintah yang habis harus dibantu oleh masyarakat Indonesia dengan vaksin mandiri.   Vaksin mandiri adalah bukti nyata nasionalisme kita melihat kondisi keauangan Negara secara objektif.   Rakyat yang terdampak langsung seperti pelaku UMKM, buruh lepas,  pelatih renang , dan berbagai profesi  terdampak karena Covid-19. Mereka membutuhkan kebijakan pemerintah  seperti Bantuan Presiden (Banpres)

Menyadari banyaknya  biaya untuk membeli vaksin maupun membeli bahan baku vaksin dan distribusi vaksin ke pelosok negeri maka kita tidak sekedar siap divaksin tetapi kita siap divaksin mandiri dan berbagai kontribusi untuk membantu  negara  agar segera setiap  warga Negara memperoleh vaksin.    

Bagimana menyiasasti para penjahat agar vaksin  bantuan  pemerintah tidak dijadikan vaksin mandiri?. Mengatasinya  mudah yaitu dengan cara merk yang berbeda.   Contohnya  vaksin  yang  dibayar pemerintah  merknya  Cinovac atau Novavax maka vaksin mandiri adalah Pfizer atau moderna. Dengan perbedaan merk ini para penjahat  tidak dapat melakukan aksinya.

Dalam kondisi Negara  mengalami kesulitan maka nasionalisme kita diuji untuk memberikan kontribusi.  Diskusi  kita tidak lagi siap atau tidak siap tetapi  harus siap.  Nasionalisme kita tidak sekedar siap tetapi dituntut kemandirian kita untuk membantu Negara agar lebih cepat mendistribusikan ke seluruh pelosok negeri.   Betul secara konstitusi tanggung jawab Negara tetapi yang paling tepat adalah warga  Negara siap membantu Negara dalam kondisi sulit.  Waktunya kita berkontribusi bagi Negara agar cepat  hak  untuk divaksin terjawab ke seluruh pelosok negeri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun