Bagi yang mengikuti perkembangan Pilkada DKI
lewat dunia maya pasti merasakan situasi agresif peperangan di internet antara
simpatisan, pendukung maupun kader dari kedua belah fihak. Menyimak
perkembangan ini ternyata juga bisa menyaingi bagaimana suasana panas antara
fans dua pemain mega bintang di jagad sepakbola antara Messi dengan Ronaldo.< ?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" />
Walaupun sama-sama panas dan saling serang
antar pendukung, akan tetapi ada perbedaan sedikit yang ada, kecenderungan para
fans messi maupun ronaldo lebih banyak mengedepankan prestasi, keahlian dan
kontribusi yang jelas dari para jagoannya terhadap klub yang dibela diselingi
sesekali mereka mengkritisi dan kadang merendahkan lawan jagoan mereka.
Kebalikan dengan pendukung calon Gubernur DKI,
maka mereka cenderung menuliskan sisi buruk dan kelemahan lawan, dengan
sesekali menulis prestasi dan keberhasilan calon jagoannya.
Ada
persamaan dan perbedaan dari dukung-mendukung dan saling serang dari 2 hal ini,
persamaannya adalah kecenderungan melakukan pembelaan dan penyerangan yang
(mungkin) membabi buta demi penggiringan opini dan juga kepuasan pribadi
penulis, perbedaannya adalah kecenderungan fans sepakbola lebih banyak
menuliskan prestasi dan kontribusi yang jelas kepada klub yang dibela,
sedangkan kecenderungan simpatisan calon Gubernur lebih cenderung menuliskan
kelemahan dan kekurangan dari lawannya dan sesekali menyebut prestasi dan
kontribusi kebijakan yang baik dan berhasil dilaksanakan.
Well, karena memang pengalaman umur pemilihan
secara langsung untuk rakyat Indonesia masih sangat muda maka semoga menjadi
pembelajaran bagi semua demi masa depan yang lebih cerah bagi semuanya.