Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Karena Kami adalah Titik Air, Sedangkan Dirimu adalah Lautan

6 Juni 2020   13:32 Diperbarui: 6 Juni 2020   13:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Di sepimu kemarin yang kau sembunyikan ibu. Pada jendela-jendela rumah yang selalu kau buka kala pagi. Ruang harapmu menanti kami, para anak-anakmu yang telah lama pergi. Bukan untuk dirimu, tapi untukku.

Entah sampai kapan, sunyi itu kau endapkan di punggungmu. Padahal bebannya bukan hanya tentang rindu. Suaranya pun kini mulai berderit. Seperti bunyi pintu tempatmu menunggu. Mungkin hatimu pun begitu.

Meskipun senyum selalu kau berikan pada kami anak-anakmu. Tapi tatapanmu tak bisa berdusta ibu, bahwa begitu banyak keresahan kau simpan di matamu.

Aku tahu, kehadiran kami yang sesaat itu. Tak pernah bisa menghapus gelisahmu. Sebab, cintamu teramat lapang untuk kami.

Lalu, seperti apa kami mampu membalas. Mungkin tak akan pernah, dan memang tak akan bisa. Karena kami hanyalah titik air, sedangkan dirimu adalah lautan.

Sinjai, 6 Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun