Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Sebuah Pilahan Sebelum Kembali

11 Mei 2020   19:52 Diperbarui: 11 Mei 2020   19:52 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : hajij.com 

Kita adalah penggalan-penggalan kata yang ditunda waktu. Saling berlomba memburu matahari yang berhamburan di jalanan. Karena lelah hanyalah penyadaran sejenak, bahwa tubuh adalah batas.

Kita adalah patahan-patahan kata yang dipisahkan ruang . Mencari kalimat yang telah lama disembunyikan malam. Sebab malam adalah pengakuan, relung terindah meneteskan air-air keharuan.

Kita adalah potongan-potongan kata yang dijauhkan jarak. Tempatnya keluhan pada sesuatu yang dimaknai kecewa, lalu bahagia pada semua pergantian harapan, menjadi sesuatu yang sejak dulu terpahami kenyataan. 

Tapi terkadang di hari yang berbeda, kita hanyalah kepingan-kepingan kalimat yang terbuang dari kata-kata. Karena jalan hidup juga menawarkan kesesatan dan kealpaan. 

Pada akhirnya, kata-kata akan dihadapkan pada sebuah pilihan sebelum kembali. Tentang kebaikan atau keburukan.

Sebelum sepi, sendiri, diam dan tak utuh adalah kita.

Sinjai, 11 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun