Untuk kesekian kalinya hidup mengajariku tentang hakikat kesabaran dititipkan pada rasa setiap halifah. Rasanya, tak perlu ada perdebatan panjang, apalagi ocehan negatif dari mulut-mulut yang terlupa sopan khilaf kesantunan untuk pembuktiannya.
Kesabaran tak memerlukan defenisi, ia kelakuan yang setiap saat hanya butuh ujian. Jangan berharap ia lahir karena garis keturunan, apalagi percaya pada sebab hari lahir ataupun golongan darah.Â
Kesabaran adalah kebiasaan, sikap menerima persoalan dengan pertimbangan setiap sudut pandang yang dasarnya kedewasaan. Dan beruntungnya, kita semua berhak memilikinya.
Jangan menjebak diri pada emosi, karena kesabaran tak menyukai sifat seperti itu. Ia hanyalah batas, yang memisahkan kemarahan dan kedamaian. Ia pun pembeda, antara kerakusan dan secukupnya. Ia adalah kemampuan menahan demi sebuah kemenangan hakiki.
Terinspirasi : Hari pertama Ramadhan.
Selamat berbuka puasa bagi yang menjalaninya.
Sinjai, 24 April 2020