Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kerinduan

23 April 2020   14:47 Diperbarui: 23 April 2020   14:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu, laki-laki kurus yang tak lagi muda, berdiri di balik pohon Angsana, di ujung jalan dekat persimpangan. Ditatapinya rindu yang lagi asik bencengkrama dengan belukar. 

Lalu, dipungutnya helai daun gugur yang baru kemarin menutup mata. Dipandanginya cinta di situ, ikhlas terlepas dari tangkai demi sebuah pergantian.

Dan di sebelah belukar di bawah pohon Angsana tempatnya berdiri, segerombolan semut sibuk mengatur barisan siap menyeberang jalan. Yang terbesar mulai melangkah laksana pemimpin, saling menjaga tetap beriring sampai ke tepi. Dilihatnya kehangatan tanpa pamrih di situ.

Haruskah kedengkian meracuni belukar? Mungkin daun gugur tanpa penghargaan, ataukah kekacauan menerpa kerumunan semut?

Entahlah, Laki-laki kurus yang tak lagi muda itu, masih tetap berdiri di balik pohon Angsana di sebelah belukar. Mungkin sebentar lagi ia pulang, mungkin pula menunggu, hingga malam menjemputnya untuk kembali. 

Sinjai, 23 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun